Mohon tunggu...
Aulia Nur Latifah
Aulia Nur Latifah Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Student of the Indonesia Language and Literature study program, Indonesian Educational Universities

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Gaul dan Interferensi Bahasa Inggris dalam Portal Berita Catch Me Up!

20 Desember 2024   07:57 Diperbarui: 20 Desember 2024   07:57 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Bahasa Gaul dan Interferensi Bahasa Inggris dalam Portal Berita Catch Me Up!

Bahasa merupakan salah satu elemen fundamental dalam kehidupan manusia yang tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana untuk mencerminkan identitas, menyalurkan emosi, serta membangun relasi sosial. Dalam perkembangannya, bahasa selalu mengalami perubahan makna yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kemajuan teknologi dan dinamika sosial. Salah satu bentuk perubahan tersebut adalah munculnya bahasa gaul, yang kini telah menjadi bagian integral dari identitas generasi muda, khususnya Generasi Z.

Sebagaimana dikemukakan oleh Chaer (2009), bahasa memiliki fungsi mendasar untuk menyampaikan ide, kehendak, dan perasaan manusia. Karena sifatnya yang fleksibel, bahasa terus berkembang seiring dengan kebutuhan zaman. Di Indonesia, perubahan makna bahasa sering kali terjadi akibat pergeseran, perluasan, atau bahkan penyimpangan makna aslinya (Rahma, 2018). Bahasa gaul, sebagai salah satu wujud perkembangan ini, merepresentasikan kreativitas manusia dalam merespons perubahan sosial dan budaya yang terus berlangsung.

Kemunculan bahasa gaul tidak dapat dilepaskan dari pengaruh teknologi informasi dan komunikasi. Media sosial seperti Instagram, TikTok, dan X (Twitter) telah menjadi wadah bagi Generasi Z untuk menciptakan istilah-istilah baru yang khas. Bahasa gaul tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana pembentukan identitas sosial. Dalam perspektif Foucault, bahasa memiliki peran strategis sebagai alat kontrol sosial yang memungkinkan generasi muda mendominasi tren dan norma baru di dunia digital (Saefulah, 2019).

Perubahan global yang ditandai dengan era globalisasi turut membawa dampak signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, sosial, dan budaya. Kemajuan teknologi telah mengubah pola konsumsi informasi masyarakat. Saat ini, akses terhadap berita tidak lagi terbatas pada media konvensional seperti surat kabar, televisi, atau radio, melainkan telah meluas ke portal daring. Portal berita seperti Kompas.com dan Tribunews.com menawarkan berbagai keunggulan, seperti fleksibilitas, kecepatan, dan kemudahan akses. Namun, portal berita daring juga menghadapi sejumlah kendala, khususnya terkait akurasi dan aspek kebahasaan yang sering kali diabaikan (Romli, 2018).

Catch Me Up!, salah satu layanan berita daring yang populer, menyajikan berita dengan format yang ringan, menarik, dan mudah dipahami, khususnya untuk Generasi Millenial dan Generasi Z. Portal ini menggunakan gaya bahasa gaul yang bercampur dengan bahasa Inggris, menyesuaikan ragam bahasa yang digunakan oleh generasi muda yang umumnya bilingual atau bahkan multilingual. Fenomena ini mencerminkan adanya interferensi bahasa, yaitu pengaruh unsur bahasa lain terhadap sistem bahasa utama (Chaer dan Agustina, 2014).

Interferensi semacam ini, jika dibiarkan, berpotensi menggeser penggunaan bahasa Indonesia ragam baku, terutama dalam ranah jurnalistik. Menurut Sumadiria (dalam Romli, 2018), bahasa jurnalistik seharusnya memiliki karakteristik lugas, gramatikal, serta menghindari penggunaan bahasa sehari-hari. Namun, Catch Me Up! dengan sengaja mengadopsi gaya bahasa yang santai dan populer untuk menarik perhatian khalayak muda.

Fenomena ini menggambarkan dinamika bahasa yang terjadi di era digital, sekaligus memberikan tantangan bagi pelestarian bahasa Indonesia sebagai identitas nasional. Kajian mengenai interferensi bahasa tidak hanya penting untuk menjaga kelestarian bahasa Indonesia ragam baku, tetapi juga untuk memahami adaptasi bahasa terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat modern.

Interferensi bahasa dapat dibedakan menjadi dua kategori berdasarkan asal unsur serapan, yaitu interferensi sekerabat (internal interference) dan interferensi bukan kerabat (external interference). Interferensi yang terjadi dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia merupakan contoh interferensi bukan kerabat. Berdasarkan arah unsur serapan, interferensi diklasifikasikan menjadi interferensi reseptif, yaitu serapan yang hanya berlangsung satu arah, dan interferensi produktif yang bersifat timbal balik antara bahasa sumber dan bahasa penerima.

Interferensi sering dipandang sebagai bentuk penyimpangan, terutama ketika unsur serapan tersebut sudah tersedia dalam bahasa penerima. Fenomena ini biasanya terjadi secara individu, yang dikenal sebagai interferensi perlakuan (performance interference). Chaer dan Agustina (2014) menjelaskan bahwa interferensi perlakuan umum terjadi pada individu yang mempelajari bahasa kedua, sehingga sering disebut interferensi belajar (learning interference) atau interferensi perkembangan (developmental interference).

Menurut Weinreich (dalam Chaer dan Agustina, 2014), interferensi sistemik mengacu pada perubahan dalam sistem bahasa akibat kontak dengan bahasa lain, yang dapat mencakup aspek fonologi, morfologi, dan lainnya. Salah satu contohnya adalah interferensi morfologi, yang terjadi ketika unsur bahasa asing memengaruhi proses pembentukan kata dalam suatu bahasa. Proses morfologi, sebagaimana dijelaskan oleh Chaer (2015), melibatkan afiksasi, reduplikasi, komposisi, akronimasi, dan konversi. Dalam konteks ini, interferensi morfologi menunjukkan pengaruh bahasa asing dalam perkembangan bahasa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun