Mohon tunggu...
Aulianita Listyani
Aulianita Listyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - (Alisty)

Menulis dengan mata, telinga, dan hati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sesajen di Tengah Jalan?

8 Juli 2023   06:59 Diperbarui: 8 Juli 2023   07:07 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan Maritim, Perempatan Desa Socah, Bangkalan, Madura | Sumber: Aulianita Listyani

Sesajen di tengah jalan? Apa tidak mengganggu pengguna jalan? Beberapa kebudayaan di Indonesia memiliki banyak keunikan, dari mitos, ritual, perilaku kebiasaan, dan lain-lain.

Folklor adalah bagian dari kebudayaan suatu masyarakat yang tersebar dan diwariskan secara lisan serta turun temurun. Folklor setengah lisan merupakan jenis folklor yang bentuknya tidak hanya didukung oleh kekuatan lisan, tetapi juga didukung oleh perilaku fisik. Folklor disebut juga sebagai folklor fakta sosial. Contohnya : kepercayaan, mitos, tarian, perilaku kebiasaan, ritual, upacara, tahayul, pesta tradisional, serta permainan dan hiburan.

Pulau Jawa -- sebagai salah satu pulau terbesar di Indonesia, didiami beragam suku dengan berbagai tradisi yang menyertainya, termasuk Suku Madura. Suku Madura, siapa yg tidak mengenal suku tersebut?

Madura mempunyai keunikan tradisi yg tidak kalah menarik dari daerah lainnya di Indonesia. Bahkan tradisi ini telah ada sejak zaman nenek moyang dan masih lestari hingga sekarang; Karapan Sapi, Upacara Rokat, Toktok, Ritual Ojung, Upacara Nandar, Mondok, Bhubu'an, dan lain-lain.

Madura memiliki beberapa Kabupaten, termasuk Kabupaten Bangkalan. Di Bangkalan tersebut ada desa yg bernama Desa Socah. Desa Socah yg masih melakukan tradisi yg sangat unik, yaitu Sesajen di Perempatan Jalan Desa Socah. Hal yg bikin unik dan sedikit mengherankan ialah sesajen tersebut diletakkan di tengah Jalan Maritim, perempatan Desa Socah. Sesajen berupa kembang tujuh rupa, air, kepiting, dan rokok satu biji. Sesajen tersebut diletakkan tiap malam Jumat, guna untuk mengabulkan beberapa hajat mereka.

"Yang naruh sesajen itu tergantung hajatnya, malam Jumat apa saja. Ngga tentu; Jumat Kliwon atau tidak," ujar Ibu Lailatul Istianah, salah satu warga Desa Socah.

Hajat yg sering dilakukan ialah untuk keselamatan pengguna jalan. Hal ini masih dilakukan hingga sekarang oleh warga lokal di sana. Konon katanya, jika hal tersebut tidak dilakukan akan terjadi kecelakaan di jalan tersebut.

"Ditaruh di tengah perempatan jalan karena di jalan perempatan kan sering terjadi kecelakaan. Sesajen itu buat tolak bala untuk keselamatan pengguna jalan," ujar Warga Lokal Desa Socah, Bangkalan.

Mungkin bagi para pendatang hal tersebut terkesan aneh, kok ada sesajen di tengah jalan? Tapi sudah menjadi hal biasa/tradisi bagi masyarakat di sana. Itulah keunikan tradisi di Desa Socah, Bangkalan, Madura, tak banyak orang tahu mengenai hal ini. Hal ini semakin membuktikan bahwa Indonesia tak hanya unggul dalam bidang kuliner, kerajinan, tetapi juga kaya akan tradisi kebudayaannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun