Mohon tunggu...
Aulia Nagita Marwan Hanif
Aulia Nagita Marwan Hanif Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa SMA

blue skies

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pewarisan Sifat Genetik: Dominan vs Resesif

18 November 2024   23:20 Diperbarui: 18 November 2024   23:56 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pewarisan sifat genetik adalah proses di mana sifat-sifat tertentu diturunkan dari orangtua ke anak melalui gen. Setiap individu memiliki dua salinan gen untuk setiap sifat, satu berasal dari ibu dan satu lagi dari ayah. Dalam pewarisan sifat genetik, ada konsep penting yang perlu dipahami, yaitu alel dominan dan alel resesif. Konsep-konsep ini sangat mendasar untuk memahami bagaimana sifat-sifat seperti warna mata, golongan darah, dan beberapa penyakit genetik diturunkan.

Apa itu Alel Dominan dan Alel Resesif?

Alel adalah bentuk alternatif dari gen yang terletak pada kromosom yang sama. Setiap sifat dalam tubuh manusia dikendalikan oleh pasang gen yang terdiri dari dua alel, satu dari ibu dan satu dari ayah. Dalam pewarisan sifat, alel dapat bersifat dominan atau resesif.

  • Alel Dominan adalah alel yang menutupi efek alel lain pada individu. Artinya, jika salah satu alel dalam pasangan gen adalah dominan, maka sifat yang dikendalikan oleh alel tersebut akan muncul, meskipun pasangan alel lainnya adalah resesif. Sebagai contoh, jika seseorang mewarisi alel dominan untuk warna mata cokelat, maka mata cokelat akan menjadi warna yang terlihat meskipun pasangan alel lainnya untuk warna biru atau hijau.
  • Alel Resesif, di sisi lain hanya akan mengekspresikan sifatnya jika kedua alel dalam pasangan tersebut adalah resesif. Dengan kata lain, sifat resesif hanya muncul ketika tidak ada alel dominan yang hadir. Sebagai contoh, jika seseorang memiliki alel untuk warna mata biru, mereka harus mewarisi dua alel biru (satu dari masing-masing orangtua) agar memiliki mata biru. Jika mereka hanya mewarisi satu alel biru dan satu alel cokelat, mata mereka akan berwarna cokelat.

Contoh Pewarisan Sifat Dominan dan Resesif

Salah satu contoh yang paling sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan sifat dominan dan resesif adalah warna mata. Misalnya, warna mata cokelat (B) adalah dominan, sementara warna mata biru (b) adalah resesif.

Jika seseorang memiliki genotipe Bb (satu alel cokelat dominan dan satu alel biru resesif), warna matanya akan cokelat, karena alel cokelat dominan menutupi alel biru yang resesif. Sebaliknya, seseorang dengan genotipe bb (dua alel biru resesif) akan memiliki mata biru, karena tidak ada alel dominan yang bisa menutupi alel biru tersebut.Contoh lain adalah pada golongan darah. Golongan darah A dan B adalah dominan terhadap golongan darah O. Jika seseorang mewarisi genotipe AO atau BO, golongan darah mereka akan A atau B. Namun, untuk memiliki golongan darah O, seseorang harus mewarisi dua alel O, satu dari masing-masing orangtua.

Hukum Pewarisan Mendel

Konsep dominan dan resesif pertama kali dijelaskan oleh ilmuwan Gregor Mendel pada abad ke-19 melalui eksperimennya dengan tanaman kacang polong. Mendel mengembangkan hukum pewarisan yang dikenal dengan nama Hukum Pewarisan Mendel, yang terdiri dari dua hukum utama:

1. Hukum Pemisahan (Law of Segregation): Setiap individu memiliki dua alel untuk setiap sifat, dan alel-allel ini dipisahkan secara acak selama pembentukan gamet (sel telur dan sperma).

2. Hukum Pembandingan (Law of Independent Assortment): Alel yang mengontrol sifat yang berbeda akan diwariskan secara independen satu sama lain.

Hukum ini menjelaskan bagaimana sifat-sifat dapat bervariasi dalam keturunan dan mengapa pewarisan sifat tidak selalu sederhana.

Dominan, Resesif, dan Penyakit Genetik


Selain sifat-sifat fisik seperti warna mata atau warna rambut, alel dominan dan resesif juga memengaruhi pewarisan beberapa penyakit genetik. Misalnya, penyakit Huntington adalah penyakit genetik yang disebabkan oleh alel dominan. Jika seseorang mewarisi satu alel mutasi untuk penyakit ini (Hh), mereka akan mengembangkan gejala penyakit Huntington, meskipun hanya ada satu alel dominan.

ameera.republika.co.id
ameera.republika.co.id

Di sisi lain, penyakit cystic fibrosis adalah contoh penyakit yang disebabkan oleh alel resesif. Seseorang hanya akan mengidap cystic fibrosis jika mereka mewarisi dua alel resesif (ff), satu dari masing-masing orangtua. Jika hanya ada satu alel resesif, orang tersebut akan menjadi pembawa tanpa menunjukkan gejala.

www.halodoc.com
www.halodoc.com

Dapat disimpulkan bahwa pewarisan sifat genetik adalah proses yang kompleks, namun penting untuk dipahami karena berpengaruh pada banyak aspek kehidupan manusia, dari penampilan fisik hingga kerentanannya terhadap penyakit genetik. Konsep alel dominan dan resesif adalah dasar dari pewarisan sifat, di mana alel dominan cenderung menutupi alel resesif, dan alel resesif hanya mengekspresikan sifatnya ketika keduanya ada dalam keadaan resesif. Pengetahuan tentang pewarisan sifat ini juga sangat berguna dalam memahami berbagai kondisi medis dan hereditas dalam keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun