Mohon tunggu...
Aulia Mumtaza
Aulia Mumtaza Mohon Tunggu... Freelancer - Spreading Crazy Idea

Full time activist-part time employee,Writer,truly adventurer,social enterprise, suka ngetweet #Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Catatan Relawan Tebar Hewan Kurban : Air Mata di Adonara

6 Oktober 2014   01:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:16 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14125095641351304133

Flores Timur,- Hari ini H-1 Idul Adha, aku harus menyelesaikan tugasku sebagai Relawan Quality Control (QC) Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa, ini adalah event besar rutin tiap tahun, hari ini aku harus memastikan setiap hewan ternak yang dikelola oleh mitra binaan disini memenuhi syarat kelayakan yang telah ditetapkan. Desa Adonara, Kecamatan Adonara Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur, itulah tujuanku, sebuah wilayah yang termasuk kawasan Beranda Indonesia. Alhamdulillah setelah melewati perjalanan yang cukup panjang dengan berbagai jenis transportasi dari Kupang, naik pesawat fokker 50, ojek motor, ojek kapal, dan jalan kaki hampir 1 jam, dengan medan bebatuan, jalanan sempit, menerobos hutan, sampailah ke tempat pemberdayaan ternak yang dituju. Kawasan Adonara merupakan satu pulau sendiri, terpisah dari pulau Flores. Boleh dibilang perjalanan ini merupakan perjalanan yang cukup melelahkan.

Sesampainya dilokasi aktivitas pertama yang harus dikerjakan ialah melakukan pengukuran bobot hewan ternak tahap akhir, merekap data ketersedian ternak serta menyesuaikan dengan nama data pekurban yang dikirim dari Jakarta, sekaligus melakukan persiapan monitoring pemotongan dan memastikan penerima manfaat untuk esok hari.

Seharian penuh aku melakukan semua aktivitas tadi, Malam hari baru bisa balik dari lokasi peternakan, saat perjalanan pulang dari peternakan, ditemani dinginnya malam, jalanan yang gelap tanpa lampu, lengkap dengan medan bebatuan yang sulit untuk dilewati, badan yang pegal-pegal karena jalan cukup jauh dan kondisi badan yg tidak tidur semalaman sebelumnya. Benar-benar aktivitas yang menguras stamina. Namun semua kelelahan itu perlahan sirna, berganti dengan rasa syukur tatkala mendengar takbir nan syahdu berkumandang di daratan Flores, ada sebuah pesan menarik dari Pak Udin, mitra lokal yang mengantarkan dan menjadi pemandu selama disini

"Mbak, saya ngurus kurban setiap tahun gini tidak dibayar sedikit pun.. Saya harus meninggalkan pekerjaan saya untuk memastikan ternak tersedia dan didistribusikan dengan tepat. Alasannya untuk dakwah mbak... Margin yang kami dapat dari pemberdayaan ternak ini pun kami gunakan untuk menambah pembiayaan pondok pesantren di adonara ini. Untuk beli makan, beli buku, untuk anak-anak santri dhuafa disini..” ujar pak Udin.

Mendengar penuturan Pak Udin barusan tak kuasa aku menahan air mata ini, meleleh perlahan membasahi pipi, Ya Rabbi..! sungguh mulia betul perjuangan mereka. Aktivitasku sehari-hari di Jakarta sana serasa belum seberapa jika dibandingkan dengan perjuangan mereka disini. Seharian tadi aku juga bertemu dengan beberapa warga dan anak-anak asli sini, mereka tampak ceria dengan hadirnya program Tebar Hewan Kurban ini, mitra peternak disini awalnya diberikan ternak untuk dipelihara selama setahun, kemudian ketika tiba musim Kurban dibeli dan didistribusikan ke wilayah sekitar sini. Keuntungan yang diperoleh oleh itulah yang menambah pergerakan roda ekonomi warga disini.

“Beginilah dakwah di NTT mbak. Tidak mudah, medan sulit dijangkau, ternak tidak tersedia di setiap titik, namun ini merupakan ikhtiar kita bersama untk syiar islam di pedalaman NTT” Ustadz Husein, salah satu pimpinan mitra binaan Dompet Dhuafa memberikan cerita tambahan. Diantara sayup-sayup suara takbir yang terus bergema dari salah satu masjid, aku kembali merenung, begitu luar biasanya perjuangan dakwah disini, terbayang kembali wajah para penerima manfaat yang aku temui tadi, terbayang juga para donatur yang telah mempercayakan kepada kami dananya untuk dikelola dalam program pemberdayaan peternak dantebar hewan kurban ini, air mataku tak terasa meleleh lagi, Subhanallah.. Keikhlasan dan ketulusan mereka benar benar menjadi suntikan semangat tersendiri buatku, lelah yang kurasakan tadi perlahan sirna, berganti tekad kuat, ya.. esok hari aku harus kembali turun ke lapangan untuk memantau pelaksanaan pemotongan hewan kurban, memastikan distribusi daging kurban ke warga berjalan lancar. Pak Udin, Ustadz Husein dan sejumlah warga lain disini telah mengajarkanku satu hal tentang makna Idul Adha, bukan sekedar pengorbanan namun juga kesabaran dan tekad kuat untuk terus melakukan dakwah di manapun kita berada.

Akhirnya kuucapkan, Selamat Idul Adha sahabat sekalian, semoga kita semua semakin menjadi pribadi yang taat dan memberikan kebermanfaatan untk sesama.

Terima kasih kpd para donatur yang berkurban melalui Dompet Dhuafa, Insya Allah berkah dan amanah :)


Di tulis dari Adonara, Kabupaten Flores Timur Oleh Monica Utari Mariana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun