Para ukhti sekalian coba nge share nih tentang serba serbi penampilan para muslimah
Selamat membaca
Cara para ukhti muslimah berpenampilan dan berpakaian akan bisa mencerminkan kepribadian para ukhti lohh.
Serius !
sekalipun para ukhti berjilbab, berpakaian nggak Cuma mencerminkan identitas keislaman. Tetapi juga warna, corak, model , aksesoris bahkan kerapian akan mengungkap kepribadian para ukhti.
Gak percaya ?
yuk baca pembahasan di bawah ini…
Semua orang mempunyai cara pandang tersendiri tentang apa yang akan para ukhti pakai.
Sebagai contoh.
Saat ukhti memakai pakaian yang lecek misalnya, mengatakan pada dunia yang di lihat oleh orang- orang penilai bahwa ukhti
- Malas menyetrika
- Cuek dengan pandangan orang lain
- Gak rapi
- Gak pinter bagi waktu alias nggak sempet nyetrika
Beberapa point di atas mungkin banyak yang negative, sebagai muslimah nggak bagus dong jikalau orang menilai orang berjilbab yang lecek seperti diatas. Padahal islam sangat mementingkan tentang kerapian. Kalo rapi kan enak di pandang. Iyakan ukhti J
Sedangkan jilbab/baju yang kotor, dekil, kena cipratan becek misalnya seakan akan memperlihatan bahwa para ukhti
- Jorok
- Nyucinya tidak bersih
- Ceroboh karena jalan dikit aja kena cipratan
Alasan – alas an tersebut bukan bermaksud untuk meremehkan realitas para ukhti, sebagai muslimah harus mementingkan kebersihan diri kebersihan pakaian seperti pepatah islam yang mengatakan bahwa “kebersihan sebagian dari iman”
Berbagai masalah berpakaian bukan hanya kerapian dan kebersihan tetapi juga tentang warna – warni busana ukhti.
Ada dua kesalahan tentang warna pakaian yang ukhti pakai :
a. Over confidence
Menganggap warna apa saja cocok, tanpa menyadari bahwa warna tertentu yang justru tidak pantas buat ukhti ataupun warna pakaian yang tidak pantas dibuat untuk pergi ke acara tertentu, itu adalah sebuah kesalahan besar.
Warna yang tidak pas dengan ukhti bisa jadi membuat kulit para ukhti tampak lebih gelap ataupun tampak lebih tua.
Warna yang tepat akan membuat para ukhti lebih terlihat anggun, terlihat cerdas bahkan terlihat sebagai ukhti yang berpendidikan tinggi.
b. Salah memadukan warna
Warna dan jilbab yang ukhti gunakan mungkin sudah pas untuk kulit ukhti, tetapi perpaduab warna pakaian ukhti juga penting agar tidak terkesan “ramai” ataupun “norak” keserasian warna pakaian sangat penting pada point ini. Yang penting tidak terlalu ancur dan yang pasti good looking alias enak di pandang.
Tips and tricks
1. Definisikan warna kulit ukhti dan padukan dengan warna pakaian ukhti, jika ragu tanyakan mnurut pandangan orang lain.
2. Untuk keserasian warna hidari memakai warna yang sama dan senada atas sampai bawah sebagai contih memilih warna jilbab merah, baju merah, rok merah, sampai kaos kaki juga merah, bahkan bersepatu juga merah, disini akan terkesan hambar, monoton dan bosan di pandang.
3. Jika baju sudah motif maka sebaiknya memakai jilbab yang polos saja, agar penampilan ukhti tidak terkesan keramaian karena banyak corak
4. Sesuaikan busana ukhti dengan acara tetrentu atau tempat tertentu sebagai contoh saat hendak pergi ta’ziah sebaiknya memilih warna yang gelap agar kesannya tidak berlebihan karena disini tujuan dari ta’ziah adalah ikut berbela sungkawa bukan untuk bersenang-senang. Untuk acara resmi setidaknya memilih pakaian yang pantas agar tidak salah kostum dan menjadi pusat perhatian orang, kan nggak enak kalo malu gara-gara salah kostum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H