Mohon tunggu...
Aulia Rizki Mega
Aulia Rizki Mega Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Mempunyai kemampuan bersosialisasi dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film "How to Make Millions Before Grandma Dies"

15 September 2024   11:18 Diperbarui: 15 September 2024   11:23 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

How To Make Millions Before Grandma Dies" adalah film Thailand yang tayang dan viral di Indonesia pada tahun 2024. Film ini berdasarkan kisah nyata. Film ini bercerita tentang M, seorang cucu yang berhenti dari pekerjaannya untuk tinggal bersama neneknya (Ama), yang menderita kanker usus besar, dan membahagiakannya. 

 Awalnya M melihat temannya yang mengurus kakeknya lalu mendapatkan harta warisan. Dari situlah M merasa terinspirasi. Atas niat terselubungnya ia ingin merawat Ama agar mendapatkan harta warisan. Tetapi niat terselubung tersebut diketahui oleh Ama, karena disuatu ketika ada seseorang yang ingin membeli rumah Ama padahal ia tidak menjualnya. Dan sudah pasti hal tersebut adalah perilaku M.

 Ama merupakan nenek yang cuek namun sangat peduli dengan anak-anaknya bahkan dengan cucunya. Ama tetap membiarkan uang kepada paman M alias anak Ama yang kerap kali menyusahkan Ama bahkan tidak bekerja hanya mengandalkan tabungan Ama. M mengetahui hal apa yang membuat Ama cuek, dibalik cueknya tersebut ama sangat merasa kesepian sehingga Ama sebenarnya membutuhkan sosok yang selalu ada di sampingnya. M mengambil perhatian Ama setiap harinya dengan mengatarkannya jualan congee, mengantarkan menabung di Bank, menemani khemoterapi, memandikannya, dan melalukan berbagai aktifitas di rumah Ama. Lama kelamaan M merasa tersentuh dan rasa kasih sayang ia kepada Ama semakin besar serta tulus. M pun menyadari bahwa warisan tidak ada apa-apanya dibandingkan kehadiran Ama.

 Masalah keluarga Ama diceritakan dengan kondisi Ama yang semakin memburuk. Disituasi tersebut anak-anak Ama berebut untuk berbagi harta warisan. Yang menimbulakn banyak sekali konflik seperti Ama yang ingin memberikan harta warisan itu kepada paman M yang tidak memiliki kontribusi apa saja selama ini dibanding dengan ibu M dan M yang selama in menemani serta merawat Ama. Bagian tersedih adalah ketika Paman M berhasil menerima harta warisan tersebut lalu menjual rumah yang diberikan Ama lalu menitipkan Ama ke panti Jompo. M saat itu sangat sedih dan terus menjaga Ama saya ia menghembuskan nafas terakhirnya

 Ama menghembuskan nafas terakhirnya di dekat M. Saat itu M sangat sedih dan bingung karena semasa Ama hidup, ama selalu ingin mempunyai makam yang bagus. Dan yang pastinya untuk mendapatkan makan yang bagus membutuhkan uang yang banyak. Tetapi M mengingat satu hal yaitu, sedari M kecil Ama selalu menabung uangnya di Bank dan dengan hal itu M berpikir untuk menggunakan uang terebut untuk membeli makam. M menghantarkan Ama sampai di tujuan terakhir kalinya. Seperti budaya di Thailand, sebelum dikebumikan Ama diajak berkeliling melewati tempat yang dahulu sering dikunjungi oleh Ama. Akhir cerita di film ini dikemas sangat sedih dan dramatis.

Hal bagus dari film ini yang sangat saya sukai adalah sinematografi atau pengambilan gambar di setiap adegannya.Film ini memiliki plot yang sangat bagus dan memberikan pelajaran menyeluruh. Dari film ini kita dapat belajar bahwa bagaimanapun keadaan orang tua atau nenek kita, kita harus selalu ada untuk mereka dan merawat mereka dengan penuh kasih sayang sebelum mereka meninggal selamanya.

Selain itu, menurut saya kelemahan film ini adalah terlalu banyak adegan yang tidak seharusnya dimasukkan karena akan cepat membuat penonton bosan. Tapi selain itu, saya sangat mengapresiasi film ini.

 Film "How To Make Millions Before Grandma Dies" mampu menarik perhatian masyarakat Indonesia. Film ini juga tersedia di Netflix, jadi jika Anda melewatkannya, melihatnya di bioskop, atau ingin menontonnya lagi. Silahkan tonton! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun