Mohon tunggu...
Nur Aulia Lidyanto
Nur Aulia Lidyanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis seadanya

Suka jajan dan traveling, gak suka kerja tertekan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tudung Saji

23 November 2021   09:31 Diperbarui: 23 November 2021   11:19 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di bawah temaram sinar lampu. Meja reyot dan sepasang kursi lapuk bergidik nyeri di timpa dua tubuh ringkih. Tangan keriput kurus kering menggapai sebuah tudung saji. Mengangkat pelan ke udara.

Di dapati sepiring nasi putih berbau apek. Dengan telaten nasi itu dibagi dua, tak lupa menabur sedikit garam menambah kenikmatan hidangan malam itu. 

Dua insan renta saling bertatap dan tersenyum, pelan mengucap syukur dalam batin. Malam terus bergulir, kedua insan telah rampung menandaskan makan malam mewah mereka. Tudung saji di letakkan kembali ke atas meja, berharap besok pagi muncul sepiring nasi hangat beraroma wangi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun