Dampak deforestasi yang saat ini dapat dirasakan manusia secara langsung yaitu peningkatan suhu bumi akibat efek rumah kaca karena tidak terserapnya karbon dioksida yang terlepas di udara, air hujan tidak tertangkap dengan baik oleh tanah sehingga menyebabkan banjir bandang, tiupan angin kencang membentuk pusaran angin puting beliung akibat tidak ada pohon yang menahan deburan angin, hutan yang telah digunduli perlahan berubah menjadi gurun, dan lambat laun air laut semakin naik ke daratan.
Jika tragedi ini terus berlangsung bukan hal mustahil kalau 30 tahun mendatang sebagian wilayah pesisir tenggelam. Langkanya bahan pangan dan tempat tinggal memicu peperangan.Â
Anak-anak yang terlahir pada masa itu akan mengalami malnutrisi parah. Wabah penyakit baru menyengsarakan generasi lanjutan. Polutan di udara terus meningkat melebihi ambang batas menyebabkan hampir seluruh manusia terinfeksi ISPA.Â
Lapisan ozon di atmosfer semakin menipis hingga tidak mampu lagi menghalau meteorit yang memasuki orbit. Pada zaman ini lah mungkin kiamat dunia terjadi.
Bencana diatas bukan sekedar bualan belaka. Inilah prediksi masa depan yang akan terjadi jika korporasi dan oligarki berpesta pora melakukan deforestasi demi kesejahteraan sementara lalu menyiksa anak cucunya di masa hadapan.
Kita sebagai manusia dapat melakukan langkah besar dalam mengatasi deforestasi dengan melakukan reboisasi. Cara mudah mengurangi dampak deforestasi yakni dengan menanam pohon dan tanaman untuk menyerap karbon dioksida. Mencari alternatif pertanian baru yang tidak membutuhkan lahan luas.Â
Melakukan tebang pilih untuk menjaga kelestarian alam. Hal-hal yang dikira sepele ternyata adalah langkah besar dalam menyikapi dampak deforestasi.