Survei Status Gizi Nasional (SSGI) mencatat prevalensi stunting di Indonesia berada pada angka 21,6%. Meskipun jumlah ini cenderung menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 24,4%, namun angka tersebut tergolong cukup tinggi jika dibandingkan dengan target prevalensi stunting yang ditetapkan oleh WHO yaitu dibawah 20%. Oleh karena itu, perlu adanya upaya dalam menurunkan prevalensi stunting dari hulu.
Universitas Airlangga bersama konsorsium perguruan tinggi peduli stunting lainnya bekerja sama dengan Pemerintahan Kota Surabaya mengerahkan sejumlah 459 mahasiswa yang ditempatkan di 153 kelurahan di Kota Surabaya dalam kegiatan Program "Kampung Emas". Program Kampung emas merupakan kegiatan pembelajaran mahasiswa di luar kampus dalam rangka pemberdayaan masyarakat menuju  kelurahan mandiri sebagai bentuk upaya intervensi hulu percepatan penurunan stunting di Kota SurabayaÂ
Kelompok 15 yang terdiri dari mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Keperawatan dan Fakultas Hukum dibimbing oleh dosen Fakultas Keperawatan yaitu Eka Mishbahatul Mar'ah Has, S.Kep., Ns., M.Kep bekerja sama dalam mensukseskan program Kampung Emas di Kelurahan Tambak Sarioso. Program kampung emas terdiri dari 3 kegiatan utama yaitu Layanan Terpadu Pranikah (Laduni), Sosial Behavioral Change Communication : Bunda Teredukasi, Sehat, Hebat, Peduli Gizi (SBCC-Bestiez dan Formula Pangan Beriman. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember tahun 2023. Â
Pelaksanaan Kegiatan Kampung Emas dimulai dari pelepasan mahasiswa BBK oleh Walikota Surabaya, Bapak Eri Cahyadi, S.T., M.T dan Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. Mohammad Nasih, S.E., M.T., Ak.,. yang dilaksanakan di ASEEC Tower  pada 5 Oktober 2023. Program KKN BBK Kampung Emas 2023  ini merupakan kali kedua yang diadakan oleh Universitas Airlangga dan DinKes PemKot Surabaya, yang sebelumnya program pertama dilakukan pada tahun 2022 dan menghasilkan output yang bagus dan cukup signifikan untuk menurunkan angka stunting di Surabaya. Kegiatan pertama adalah mahasiswa melakukan analisis situasi mengenai ibu hamil, calon pengantin dan balita berisiko di Kelurahan Tambak Sarioso berdasarkan data yang didapatkan dari Puskesmas Asemrowo.
Puncak kegiatan Kampung Emas adalah pelaksanaan edukasi mengenai 3 program utama kepada responden ibu hamil dan calon pengantin terpilih. Pada kegiatan tersebut, kelompok 15 menerapkan metode ceramah dalam menyampaikan materi edukasi. Kelompok 15 mempersiapkan poster, pamflet, materi power point dan juga video sebagai bahan dan alat edukasi. Responden yang hadir juga diminta untuk menyelesaikan kuesioner pretest dan posttest yang digunakan dalam mengukur peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil dan calon pengantin mengenai materi yang disampaikan.
Program Kampung Emas 2023 ditutup dengan adanya diseminasi hasil akhir yang dipaparkan Kelompok 15 kepada perwakilan Kader Surabaya Hebat, perwakilan Kelurahan Tambak Sarioso, perwakilan Puskesmas Asemrowo serta perwakilan Kecamatan Tambak Sarioso. Melalui program ini, diharapkan dapat menciptakan pemahaman yang lebih baik mengenai stunting untuk ibu hamil, calon pengantin dan kader Surabaya Hebat yang mendampingi serta diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat kelurahan Tambak Sarioso yang menuju arah yang positif dan berkelanjutan.
