Ungaran (22/07/2021). Pandemi COVID-19 yang belum berakhir ini membuat masyarakat semakin resah, belum lagi meningkatnya angka konfirmasi kasus COVID-19 yang sempat melonjak hingga membuat pemerintah memberlakukan kebijakan PPKM Jawa-Bali. Pandemi COVID-19 ini juga berdampak pada bidang akademik, dimana sebelumnya Universitas Diponegoro dalam melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Reguler dilakukan dengan menerjunkan mahasiswa langsung kepada masyarakat serta pembagian wilayah yang dilakukan oleh P2KKN ini harus berubah menjadi KKN Pulang Kampung dimana mahasiswa melaksanakan KKN Reguler Mandiri di domisili masing-masing.Â
Berdasarkan data yang diambil dari Posko PPKM Mikro Zonasi Kelurahan Langensari per tanggal 6 Juli 2021 Kecamatan Ungaran Barat merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Semarang yang saat ini berstatus zona merah, namun untuk Kelurahan Langensari sendiri berstatus zona oranye dan 57 KK dengan jumlah 127 orang terkonfirmasi positif COVID-19 yang mana 90 melakukan isolasi mandiri dan sisanya melakukan karantina pada tempat yang telah disediakan oleh pemerintah daerah dan pada RT 13 Â serta RT 1 merupakan zona hijau yang mana tidak adanya kasus konfirmasi COVID-19 pada wilayah tersebut, sedangkan pada RW 06 sendiri terdapat 13 KK dengan jumlah 22 orang yang yang terkonfirmasi COVID-19.
Pelaksanaan program kerja pertama berkaitan dengan pencegahan COVID-19 di masyarakat yaitu dengan mensosialisasikan pemanfaatan Fitur Hoax Buster pada website covid19.go.id dan Fitur Deteksi Mandiri pada website corona.jatengprov.go.id. yang telah dilakukan pada (22/7) dengan metode offline dan sesuai dengan arahan Ketua RW 06 pelaksanaan program kegiatan maksimal dihadiri oleh empat orang, adapun peserta sosialisasi diwakilkan oleh dua orang ibu-ibu yang berasal dari PKK RT 13 dan satu orang remaja.Â
Pelaksanaan program kerja pertama dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yaitu melaksanakan 5M, selama program kegiatan berlangsung dilakukan pengabsenan peserta, sesi diskusi serta tanya jawab seputar materi program dan mengenai COVID-19, sehingga secara tidak langsung juga dilaksanakan edukasi kepada masyarakat mengenai COVID-19. Selain itu pelaksanaan program kerja pertama juga dilakukan pembagian masker, hand sanitizer serta vitamin C kepada masyarakat yang harapannya adalah masyarakat dapat menjaga kesehatan dan terhindar dari COVID-19.Â
Adapun harapan dari program kerja pertama ini adalah masyarakat dapat mengedukasi orang terdekat dan lebih waspada terhadap hoax yang beredar di masyarakat sehingga dapat menekan kepanikan yang terjadi dimasyarakat, terutama pada grup WhatsApp dengan memanfaatkan Mafindo yang merupakan chat bot WhatsApp resmi pemerintah Indonesia yang menangani berita hoax serta masyarakat dapat memanfaatkan fitur deteksi mandiri yang telah disediakan oleh pemerintah, selain itu dengan memanfaatkan fitur deteksi mandiri melalui website corona.jatengprov.go.id memudahkan untuk melakukan tracking sehingga dengan fitur deteksi mandiri ini merupakan salah satu cara yang dapat membantu percepatan tindakan bagi masyarakat yang sehat, memiliki gejala yang memerlukan pemeriksaan serta pengujian lebih lanjut mengenai COVID-19.
Penulis : Aulia Rafi Al Kautsar (Ilmu Administrasi Publik 2018, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro)
KKN Tim II Universitas Diponegoro Periode 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H