Mohon tunggu...
Aulia Isna Ulinnuha
Aulia Isna Ulinnuha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta NIM: 21107030153 Asal dari Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pentingnya "Self Love" untuk Menjaga Kesehatan Mental, Kalau Bukan Kita Siapa Lagi?

29 Maret 2022   10:56 Diperbarui: 29 Maret 2022   11:05 1246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari fenesia.com

Pernah gak sih kamu menyalahkan atau mengkritik diri kamu sendiri ketika kalian sedang melakukan kesalahan? Contoh nya seperti

" kenapa sih aku gini aja gak bisa?"

"Yang lain udah berkembang kenapa aku masih gini-gini aja"

"Jadi orang kok banyak ngeluh"

dan kata- kata negatif lainnya yang sering dilontarkan saat kita merasa sedang membuat kesalahan. Kata-kata yang menghakimi diri sendiri itu lah yang membuat kita sendiri menjadi down. Kata-kata yang menghakimi seperti itu biasanya muncul saat kita tidak memiliki kemampuan untuk mencintai diri kita sendiri atau self love.

Nah kali ini kita mau membahas tentang self love yang memang akhir-akhir ini sedang menjadi perbincangan hangat. Pasalnya kunci kebahagiaan hidup adalah dengan mengerti dan mencintai diri sendiri. Jadi, bukan hanya fokus mencintai Tuhan Yang Maha Esa atau mencintai sesama saja. Yuk kita bahas lebih dalam lagi tentang self love.

Apasih arti self love sebenarnya? Self love sendiri adalah aspek terpenting dalam menjaga kesehatan mental kita. Dengan mencintai dan menerima segala kekurangan dan kelebihan yang kita punya, maka akan membuat seseorang lebih mudah dalam mengkontrol emosi apalagi saat hati sedang merasa sedih, kecewa, dan marah. Nah, mencintai diri sendiri disini bukan dalam arti narsisisme ya, mencintai diri sendiri disini mencintai diri sendiri atas segala kekurangan dan kelebihan yang kita miliki secara wajar layaknya kamu mencintai dan menghargai orang lain.

Berbagi kekurangan diri kita memang membuat kita terkadang merasa insecure atas diri kita sendiri. Namun dengan belajar untuk mencintai diri kita sendiri, seseorang akan lebih memahami, mengerti dan menerima segala kenyataan dan takdir dalam hidup ini. Menerima kenyataan bahwa semua orang memiliki proses dan takdir kehidupan yang berbeda-beda setiap orang dan tidak akan pernah sama antara satu dengan yang lainnya. Jika kita mau belajar untuk mencintai dan fokus menerima diri sendiri maka kita akan kehilangan waktu untuk membanding-bandingkan apapun tentang diri kita dan orang lain, yang mana selalu menjadi buah bibir sebagian orang yang tidak berarti.

Apalagi sebagai makhluk sosial pasti merasa worry orang-orang bakal menilai kamu egois jika kamu lebih memilih mencintai diri sendiri. Nah, alhasil karena ada tekanan sosial tersebut membuat kita kadang lebih memilih tidak mendengarkan suara hati. Pasti lebih cenderung mendengar pendapat orang lain dan mengabaikan pendapat diri sendiri. Padahal siapa yang bisa melakukan self love sepenuhnya selain diri kita sendiri?

Di lansir dari tribunnews.com ada seorang psikolog populer tanah air yaitu Elizabeth Santosa, pernah memaparkan betapa susahnya kita untuk mencintai diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun