Oleh Aulia Gusnita
Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, membangun reputasi yang kuat menjadi salah satu kunci kesuksesan jangka panjang. Reputasi yang baik tidak hanya mencerminkan kepercayaan publik terhadap perusahaan atau individu, tetapi juga mempengaruhi peluang bisnis dan hubungan profesional. Salah satu fondasi utama untuk membangun reputasi perusahaan yang kokoh adalah komunikasi internal yang kuat. Komunikasi internal yang efektif merupakan landasan penting bagi kesuksesan dan reputasi perusahaan yang kuat.
      Menurut Brennan dalam Suprapto (2011), Komunikasi internal adalah pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan atau jawaban yang menyebabkan terwujudnya perusahaan atau jawatan tersebut lengkap dengan strukturnya yang khas (organisasi), dan pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal di dalam perusahaan atau jawatan yang menyebabkan pekerjaan berlangsung (operasi dan manajemen). Argenti (2013) menyatakan bahwa suatu organisasi membutuhkan komunikasi internal antara atasan dengan bawahan untuk menjaga hubungan agar saling terbuka dalam pekerjaan. Komunikasi internal yang baik dibutuhkan partisipasi dari bawahan kepada atasan untuk menyampaikan ide, kendala, dan pendapat. Partisipasi dianggap penting untuk menjaga keterlibatan karyawan di semua tingkat organisasi tanpa mengedepankan tanggung jawab pekerjaan. Selain itu, partisipasi juga dapat mendorong kekompakkan antara sesama karyawan maupun dengan atasan.
      Komunikasi internal yang efektif memastikan bahwa seluruh karyawan memahami visi, misi dan nilai-nilai perusahaan. Argenti (2013), mengatakan cara terbaik untuk menilai kefektifan usaha komunikasi internal perusahaan adalah dengan menentukan karyawan tentang perusahaan. Ketika karyawan memahami dan menyatu dengan budaya perusahaan, mereka akan bertindak sebagai duta perusahaan yang paling baik, mempromosikan citra positif di dalam maupun di luar perusahaan. Komunikasi internal yang baik juga membantu menciptakan lingkungan kerja yang terbuka, transparan, dan saling percaya, di mana karyawan merasa dihargai dan terlibat dalam keberhasilan perusahaan. Pada akhirnya, dorongan komunikasi internal yang efektif memperkuat keyakinan karyawan bahwa mereka adalah aset penting bagi perusahaan.
      Selain itu, komunikasi internal yang kuat memastikan bahwa informasi penting mengalir dengan lancar di seluruh perusahaan. ketika karyawan memiliki akses ke informasi yang relevan dan terkini, mereka dapat membuat keputusan yang lebih baik dan bertindak dengan cara yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Annisa dan Ninuk (2019) mengatakan bahwa komunikasi internal dianggap sebagai salah satu solusi dalam memecahkan permasalahan internal yang ada dalam suatu perusahaan, dimana komunikasi internal memulai dengan memperbaiki hubungan dengan atasan ataupun sebaliknya, dan hubungan dengan sesama karyawan. Komunikasi internal yang efektif juga memungkinkan umpan balik dua arah, di mana karyawan dapat berbagi ide, masalah, dan solusi dengan manajemen, sehingga menciptakan lingkungan yang kolaboratif dan inovatif.
      Apalagi dalam era digitas saat ini, perusahaan harus memanfaatkan berbagai saluran komunikasi internal, seperti email, intranet, media sosial internal, dan pertemuan virtual, untuk memastikan bahwa pesan dapat disampaikan dengan efektif kepada seluruh karyawan, terlepas dari lokasi mereka. Namun, penting untuk diingat bahwa alat komunikasi hanyalah sarana, bukan tujuan itu sendiri. Isi dan cara penyampaian pesan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi karyawan, serta didukung oleh budaya keterbukaan dan saling percaya.
      Dalam kesimpulannya, komunikasi internal yang kuat membantu meningkatkan keterlibatan dan produktivitas karyawan, meningkatkan retensi karyawan, membangun reputasi perusahaan yang kuat, meningkatkan inovasi dan kreativitas, dan memperkuat pemngambilan keputusan. Dengan demikian, perusahaan yang menginvestasikan upaya dan sumber daya dalam komunikasi internal yang kuat akan menempatkan diri mereka di jalur menuju reputasi yang kokoh dan keberhasilan jangka panjang.
Referensi:
Annisa, Nur Agustini dan Ninuk Purnaningsih. (2019). Pengaruh Komunikasi Internal Dalam Membangun Budaya Organisasi. Jurnal Komunikasi Pembangunan. 16(1), hal. 92.
Argenti PA. 2013. Corporate Communication. Singapore: McGraw-Hill International Edition.