Mohon tunggu...
Aulia Mahira Magfirani
Aulia Mahira Magfirani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Ekonomi Pembangunan 2021 - Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Jadi "Mahasiswa Kupu-Kupu"? So What Gitu Loh!

7 Juli 2022   03:50 Diperbarui: 7 Juli 2022   03:57 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://qr.ae/pvPcac

Saat memasuki dunia perkuliahan, Anda akan mengenal berbagai istilah baru, salah satunya adalah "Mahasiswa Kupu-Kupu" yang sudah tidak asing lagi di telinga. Sesuai namanya, mahasiswa kuliah-pulang-kuliah-pulang ini merupakan julukan bagi mahasiswa yang tidak aktif berpartisipasi dalam kegiatan kemahasiswaan, yang dilakukan hanya kuliah untuk pulang. Mahasiswa tipe ini sering disepelekan karena dianggap sebagai orang yang anti sosial, introvert, tidak punya skill, masa depan suram, serta persepsi negatif lainnya. Namun, benarkah demikian? Lantas, apa yang melatarbelakangi mahasiswa lebih memilih untuk menjadi "Mahasiswa Kupu-Kupu"? Apakah terdapat keunggulan dibaliknya?

"Mahasiswa Kupu-Kupu" yang kegiatannya hanya seputar perkuliahan saja, tentu memiliki tujuan untuk lebih berfokus pada nilai akademiknya dan ingin cepat lulus. Biasanya, mahasiswa tipe ini memiliki kesulitan dalam membagi waktu dan fokusnya untuk berbagai kegiatan, atau singkatnya mudah terdistract. Jika demikian, tanggung jawab yang dilakukan pada salah satu kegiatan menjadi kurang maksimal, misalnya tugas untuk program kerja organisasi selalu lancar, tetapi konsentrasi belajar Anda terganggu dan IPK menjadi anjlok. Selain itu, mengikuti suatu kegiatan memerlukan niat dan minat, jika Anda mengikuti organisasi hanya karena ikut-ikutan teman saja maka manfaat yang seharusnya diperoleh tidak dapat terserap dengan baik justru hanya akan membuang waktu dan tenaga yang Anda miliki.

Di samping itu, "Mahasiswa Kupu-Kupu" juga memiliki quality time yang lebih banyak bersama keluarga atau teman sembari refreshing dari kejenuhan perkuliahan. Dukungan dan saran dari orang-orang terdekat juga berpengaruh untuk memotivasi agar mampu menjadi mahasiswa yang lebih bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Intinya, keunggulan utama dari menjadi "Mahasiswa Kupu-Kupu" adalah memiliki lebih banyak waktu luang untuk hal produktif lain yang dapat menggali dan mengasah skill atau potensi dalam dirinya, selain dari mengikuti organisasi dan sejenisnya. Berikut ini adalah beberapa kegiatan produktif yang dapat dilakukan untuk membantu "Mahasiswa Kupu-Kupu" membuktikan bahwa Anda juga dapat unggul atau bahkan lebih daripada mahasiswa tipe lain (kuliah-rapat-kuliah-rapat).

1. Mengubah hobi menjadi prestasi

Hobi merupakan kegiatan yang dilakukan atas dasar minat pribadi. Hal ini dapat menjadi langkah awal untuk menemukan passion yang Anda miliki. Misalnya, Anda gemar menari maka teruslah berlatih agar dapat menjadi penari handal, karena prestasi tidak harus berasal dari bidang akademik saja.

2. Mendaftar beasiswa

Beasiswa sangat penting terutama bagi mahasiswa yang ambisius terhadap akademik, karena hal ini dapat semakin memotivasi mahasiswa untuk meningkatkan IPK guna memenuhi syarat yang diminta oleh pemberi beasiswa. Selain itu, beberapa beasiswa biasanya mewajibkan pelamar untuk melampirkan essay atau semacam motivation letter sehingga dapat mengasah kemampuan menulis Anda. Tahap akhir yaitu interview yang juga merupakan poin penting untuk melatih skill public speaking dan percaya diri Anda di dunia kerja nanti. Beasiswa tidak hanya membantu Anda dalam hal ekonomi, melainkan juga dapat membawa Anda pergi ke luar negeri secara gratis, loh!

3. Mengikuti volunteer/kepanitiaan

Ini mirip dengan organisasi namun lebih ringan sehingga kegiatan volunteer sangat cocok bagi "Mahasiswa Kupu-Kupu" yang cenderung lebih suka kegiatan santai dan tidak terikat oleh tanggung jawab pada jangka waktu yang lama, biasanya volunteer hanya berlangsung selama kurang lebih 3 bulan. Jika Anda takut bergabung dalam organisasi karena belum memiliki pengalaman maka menjadi volunteer merupakan solusi yang tepat karena dapat membangun personal branding yang berguna sebagai nilai tambah dalam CV Anda, serta menjadi bukti bahwa Anda dapat dipercaya dan diandalkan di berbagai kegiatan.

4. Mengikuti seminar/webinar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun