SABTU, 20 Juni 2016. Langit cerah. Jalanan tanah berlobang kecil sepanjang 20 km dari titik awal Musi Banyuasin (MUBA) menuju Masjid Nurul Huda, tampak tidak bersahabat dengan pengguna jalan.
Debu-debu berhamburan dibawa laju angin menutupi pandangan kaca mobil. Disisi kiri kanan di penuhi kebun sawit subur tertata rapi.
Pukul 17.00 di depan gapura Masjid Nurul Huda Kabupaten MUBA. Kulihat banyak warga sedang berbaris rapih sekitar 100 meter sepanjang jalan menuju masjid.
Masjid Nurul Huda, adalah tempat dimana Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin akan menyapa masyarakat dessa dalam kegiatan Safari Ramadan 2016.
“Namek kabar wong Muba,” sapa Alex Noerdin dengan senyuman manis dari bibir tipis mungil menghiasi wajahnya.
Alex menceritakan, sepanjang menjabat Bupati Muba 2 periode dirinya sangat mengenal karakter warga Muba.
“Wong Muba ni paling lemak, idak banyak kendak, mangkonyok aku ingat terus,” katanya saat membuka acara Safari Ramadhan.
Pidato Alex hanya beberapa menit saja, singkat, mengalir, lugas, tegas dan enak dicerna. Namun selalu menarik perhatian warga memadati halaman jalan, dan halaman masjid.
Di atas karpet merah, Alex Noerdin berdiri melepas rasa kangen, bertutur tentang masa lalu saat menjadi bupati. Muba dikenal sebagai Bumi Serasan Sekate. Karet dan sawit menjadi komoditas utama penggerak ekonomi rakyat.
Bagi Alex Noerdin, Sumsel telah siap menyambut event internasional, Asian Games 2018. Masjid termegah se Asia juga dibangun di kawasan komplek Jakabaring. Masjid Sriwijaya, Islamic Center dan Universitas Islam Negeri Raden Patah meneguhkan adanya keselerasan dengan aspek spiritual rohani.
Salah seorang warga Muba, Komsiah perempuan berusia 40 tahun, berbaju jubah orange, dipadu jilbab coklat berlilitkan pita cream, penabu rabana riang menyambut kedatangan mantan Bupati Musi Banyu Asin, Alex Noerdin.