Oleh: Yulia Afiyana
Â
Indonesia merupakan negara yang demokrasi, sehingga sering terjadi perbedaan pandangan termasuk juga dalam beragama. Negara berperan penting dalam melindungi masyarakat untuk memeluk agama yang dipercayai masing-masing.
Bagi Indonesia, keragaman diakui sebagai takdir, yang merupakan pemberian dari Tuhan Yang Maha Esa yang harus diterima dan tidak dapat ditawar. Agama Islam juga mengajarkan bahwa setiap manusia satu dengan yang lainnya pasti ada perbedaan, baik dari sisi suku, ras, etnis, bahasa, budaya maupun perbedaan dalam hal keyakinan.
Indonesia merupakan bangsa yang majemuk sehingga tidak heran jika Indonesia memiliki dasar negara yaitu Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu. Dengan begitu, moderasi beragama diperlukan sebagai strategi kebudayaan dalam merawat keindonesiaan dan kebhinekaan.
Para pendiri bangsa Indonesia telah mewariskan satu bentuk kesepakatan dalam berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang telah berhasil menyatukan semua perbedaan dari sisi etnis, budaya, bahasa, suku maupun agama. Indonesia dideklarasikan bukan sebagai negara agama, akan tetapi Indonesia tidak memisahkan antara agama dan kehidupan sehari-hari warganya.
Toleransi dalam Pandangan Islam
Dalam Islam, toleransi disebut juga dengan Tasamuh yang berarti tindakan tuntunan dan penerimaan dalam batas-batas tertentu. Secara realitas, orang yang melakukan tindakan tasamuh ini tidaklah sepatutnya menerima apa saja yang menekan hak dan kewajibannya. Dengan demikian, tasamuh dalam kehidupan beragama memiliki arti tidak saling melampaui batasan, khususnya yang berhubungan dengan batasan keimanan.
Toleransi beragama dalam pandangan Islam bukan untuk saling melebur dalam keyakinan, juga bukan untuk saling bertukar keyakinan dengan kelompok agama lain. Toleransi dalam hal ini merupakan suatu interaksi sosial, sehingga adanya batasan-batasan yang boleh dan tidak boleh dilanggar. Hal ini yang menjadi esensi dari toleransi, dimana orang-orang dapat mengendalikan diri serta menyediakan ruang untuk saling menghargai perbedaan masing-masing tanpa merasa terganggu ataupun terancam keyakinan maupun hak-haknya.
Moderasi Untuk Kerukunan Beragama
Indonesia merupakan bangsa yang majemuk dari segi suku, bangsa, budaya, ras, bahasa dan agama, sehingga memerlukan strategi untuk menciptakan dan menjaga suasana kebebasan dalam beragama dan kerukunan umat beragama. Hal tersebut dilakukan agar tercipta kehidupan masyarakat yang sejahtera, aman dan damai. Dalam mewujudkan keamanan, kedamaian, dan ketentraman maka perlu adanya strategi yang tepat. Strategi tersebut adalah moderasi beragama, yang hadir sebagai perekat persamaan bukan untuk mempertajam perbedaan.