Mohon tunggu...
Aulia FaradinaRosidawuri
Aulia FaradinaRosidawuri Mohon Tunggu... Lainnya - masi mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

stay humble

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Filsafat Pendidikan Esensialisme

30 Mei 2020   20:41 Diperbarui: 30 Mei 2020   20:41 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

A.  Pengertian Aliran Esensialisme Pendidikan
Esensisalisme terdiri dari 2 kata yaitu esensi dan esensial. Esensi yang artinya hakikat, inti dan dasar, dan esensial  artinya yang ingin manusia agar kembali kepada kebudayaan-kebudayaan lama. Esensi memandang bahwa pendidikan harus berpihak kepada nilai-nilai yang memiliki kejelasan yang dapat memberikan kestabilan dan juga nilai terpilih yang memiliki tatanan yang jelas. Esensialisme merupakan salah satu aliran yang meletakkan cara berfikir modern. Tujuan umum aliran esensislisme yaitu membentuk seseorang  yang  berguna dan kompeten, isi pendidikannya mencakup ilmu pengetauhan, seni dan segala hal yang mampu menggerakkan manusia untuk bertindak sesuai dengan kehendaknya.  Kurikulum yang dianjurkan aliran esesnsialisme diantaranya:
a.  Kurikulum dasar yang menitik beratkan kepada kemampuan dasar
b.  Kurikulum menengah yang menitikberatkan kepada pelajaran yang bersifat dasar.
c.  Disiplin tinggi yang disesuaikan oleh kondisi sekolah.
Pada prinsipnya proses pembelajaran esensialisme melatih jiwa daya. Esensisalisme menerapkan kepentingan pewarisan budaya dan keterampilan pada pendidik.
Kelebihan aliran esensialisme diantaranya:
-Berpijak kepada pendidikan fleksibelitas
-Toleran dan tidak terikat kepada doktrin tertentu
-Guru memiliki peran yang sangat dominan menjadi model yang baik dan dapat ditiru
Kelemahan aliran esensialisme diantaranya:
-Sekolah tidak boleh menetapkan kebijakan kebijakan sosial
-Para pemikir esensialisme ada yang mengatakan bahwa seni adalah sebuah embel-embel
-Inisiatif lebih ditekankan kepada guru
B.  Tokoh Aliran Esensialisme
William Sibekley, Thomas Brick, Ferdari Brick, pada tahun 1938 membentuk sebuah lembaga. Bekley yang menjadi pelopor aliran esensialisme ia yakin bahwa fungsi utama sekolah adalah menyampaikan warisan budaya dan sejarah kepada generasi muda. bekley juga mengatakan bahwa minat yang kuat tumbuh dari upaya-upaya belajar, kemampuan untuk  bersikap disiplin harus dijadikan tujuan pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun