Penyakit hepatitis akut sedang menjadi topik pembicaraan banyak orang di dunia. Penyakit tersebut sudah mulai memasuki wilayah Indonesia. Setelah pandemi COVID-19 tidak lagi menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat.Â
Saat ini, muncul ancaman baru bagi masyarakat khususnya anak-anak usia 1 bulan sampai 16 tahun dengan munculnya kasus hepatitis akut. Untuk menghindari terjadinya penyakit tersebut, maka kita wajib melakukan upaya pencegahan dan mengenali hepatitis akut sejak dini.
Hepatitis adalah suatu penyakit peradangan yang terjadi karena adanya suatu racun (toxin) menyerupai obat-obatan ataupun bahan kimia yang mengalami proses inflamasi atau nekrosis pada organ hati penderita.Â
Penyakit hepatitis disebabkan oleh berbagai jenis virus, yaitu virus hepatitis A (HAV), virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV), virus hepatitis D (HDV), dan virus hepatitis E (HEV). Namun, hepatitis akut yang baru-baru ini muncul belum diketahui penyebabnya karena tidak disebabkan oleh salah satu dari kelima tipe virus penyebab hepatitis.Â
Hepatitis akut memiliki gejala yang sama seperti gejala hepatitis tipe lainnya, yaitu mual, muntah, kehilangan nafsu makan, demam, penyakit kuning (jaundice), hingga sesak napas. Untuk hepatitis tipe A, B, C, D, dan E, saat ini dapat dideteksi dengan mudah.Â
Sialnya, hepatitis akut lebih sulit untuk dideteksi dibandingkan dengan hepatitis biasa. Apabila permasalahan hepatitis akut tidak segera diatasi dengan tepat dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti kematian.
Sebelum melakukan upaya preventive atau pencegahan terhadap penyakit hepatitis  akut, kita harus memahami faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan hepatitis akut. Faktor yang pertama adalah Agent, yang dimaksud agen dalam penyakit ini adalah virus. Jadi, kita harus mencegah virus masuk ke dalam tubuh kita.Â
Kemudian, faktor lainnya, yaitu mengetahui kelompok yang rentan terhadap virus hepatitis akut, seperti petugas medis, anak-anak, individu-individu yang tinggal di daerah dengan prevalensi infeksi virus hepatitis yang tinggi, mengkonsumsi alkohol, mengkonsumsi obat-obatan dalam dosis tinggi, serta penderita gangguan hati lainnya seperti penyakit hati berlemak nonalkoholik, dan lain sebagainya.
Setelah mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab penyakit hepatitis akut, kita harus melakukan upaya preventive atau pencegahan agar penyakit ini tidak semakin berkembang. Ada beberapa upaya preventif yang dapat dilakukan untuk menangani kasus ini, diantaranya yaitu:
1. Selalu waspada terhadap gejala.