Mohon tunggu...
Aulia Fadhila Naura
Aulia Fadhila Naura Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Perang Dagang Amerika Serikat-Tiongkok dalam Kacamata Realisme

27 September 2024   22:24 Diperbarui: 27 September 2024   22:29 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hubungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok memang cukup kompleks beberapa dekade ini. Kedua belah negara baik Amerika maupun Tiongkok sangat kompetitif dalam perdagangan sehingga munculnya isu perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok pada tahun 2018. Sebenernya mengapa hal ini terjadi? Banyak faktor yang menjadi cikal-bakal tercetusnya perang dagang ini salah satunya karena terjadinya defisit perdagangan antara Amerika Serikat dengan Tiongkok, sehingga Donald Trump yang masih menjabat sebagai presiden pada masa itu menaikkan tarif impor pada barang-barang produksi Tiongkok. Lalu kemudian kebijakan Trumo ini dibalas oleh Tiongkok dengan cara yang sama, yaitu menaikkan tarif pada barang-barang produksi Amerika Serikat. Mengapa Amerika Serikat menaikkan tarif pada barang-barang produksi Tiongkok? Amerika memberikan tuduhan terhadap Tiongkok karena dianggap telah mencuri kekayaan intelektual Amerika Serikat dan juga juga untuk melindungi industri domestik agar tidak kalah saing dengan perusahaan Tiongkok (Arisanto, 2021).

Bagaimana perspektif atau teori hubungan internasional realisme memandang fenomena ini? Mungkin mahasiswa hubungan internasional sudah tidak asing lagi dengan teori hubungan internasional klasik ini. Realisme adalah pandangan bahwa negara adalah aktor utama dan negara memiliki sifat mementingkan kepentingan nasionalnya dan memandang bahwa dunia itu anarki. Realisme memandang bahwa realitas hubungan internasional adalah konfliktual (Rosyidin, 2022 :137).

Lalu bagaimana analisa isu perang perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok dalam kacamata realisme?

Pertama jika dianalisis dalam pandangan realisme perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok ini merupakan bentuk dari persaingan kekuatan, memang bukan dari segi militer namun isu ini merupakan manifestasi dari persaingan kekuatan antara dua negara. Amerika yang merupakan negara hegemoni dan Tiongkok yang merupakan negara adidaya baru. Karena negara Tiongkok sangat berkembang pesat beberapa dekade ini, negara Amerika merasa negara Tiongkok merupakan salah satu pesaing dan Amerika berusaha untuk mempertahankan dominasinya. Lalu yang kedua adalah isu perang dagang ini menunjukkan bahwa terdapat kepentingan nasional dari kedua belah negara seperti Amerika Serikat yang menaikkan tarif terhadap produk-produk dari Tiongkok untuk mengurangi defisit perdagangan dan memproteksi industri domestiknya sedangkan Tiongkok berusaha untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi negaranya dan berusaha melawan dominasi Amerika Serikat. Kedua belah negara memiliki kepentingan nasional yang kontras sehingga tercetusnya perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok. Jika dilihat dari kacamata realisme yang percaya bahwa ada anarki internasional yaitu negara bersifat anarki dan tidak ada yang namanya polisi internasional, perang dagang ini merupakan bukti nyata bahwa ketika dua negara super power terlibat dalam perang tidak ada otoritas yang mampu menengahi konflik dan mendamaikan dua negara yang terlibat dalam perang baik itu perang senjata maupun perang dagang. Keamanan ekonomi juga merupakan faktor penting dari keamanan nasional, karena realisme memiliki pandangan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dan kerugian sekecil-kecilnya. Amerika Serikat memandang bahwa Tiongkok merupakan ancaman terhadap keamanan ekonominya yang otomatis juga menjadi ancaman keamanan nasionalnya. Karena itulah Amerika Serikat berusaha untuk melakukan apapun agar dapat membatasi dominasi dari Tiongkok. Alasan selanjutnya jika dilihat dengan perspektif realisme upaya Amerika Serikat ini dianggap sebagai upaya untuk menjaga keseimbangan kekuatan dengan cara menahan pengaruh ekonomi Tiongkok. Usaha ini dilakukan oleh Amerika Serikat untuk mencegah terjadinya ketidakseimbangan kekuatan global. Perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok ini tidak hanya berkaitan dengan keamanan ekonomi, keamanan nasional, dan mempertahankan kekuatan, namun juga merupakan bagaimana kedua negara tersebut membawa pengaruh global untuk negara-negara lain yang juga ikut terdampak (baik positif maupun negatif) dalam perang dagang kedua negara ini.

Jika harus dianalisa dalam perspektif realisme ada banyak sekali hal yang bisa dianalisa dan didapatkan daripada isu perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok ini. dan analisa isu ini juga bisa menggunakan teori dan perspektif hubungan internasional lain yang juga menawarkan pandangan lain untuk memahami kompleksitas konflik antara Amerika Serikat dan Tiongkok ini. Namun untuk isu ini perspektif realisme adalah perspektif yang paling dekat untuk menawarkan penjelasan yang lebih konkret dan kuat mengenai isu perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok.

Bibliography

Arisanto, P. T. (2021). PERANG DAGANG ERA DONALD TRUMP SEBAGAI KEBIJAKAN LUAR NEGERI ADAPTIF CONVULSIVE AMERIKA SERIKAT. Indonesian Journal of International Relations, 165.

Rosyidin, M. (2022). Realisme versus Liberalisme: Suatu Perbandingan Paradigmatis. Indonesian Perspective, 137.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun