Mohon tunggu...
Aulia Dwi Cahyani
Aulia Dwi Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Biasa

Melakukan hal baik untuk diri sendiri dan orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kapan Pembangunan Nasional di Indonesia akan Merata?

7 Juni 2021   00:48 Diperbarui: 7 Juni 2021   00:49 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembangunan nasional merupakan suatu usaha yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki keadaan negara baik dari segi material maupun non material. Pembangunan nasional dapat dilihat dari segi ekonomi maupun sosial dari neagara tersebut. Dari segi ekonomi dapat dilihat bagaimana kemajuan pembangunan nasional seperti berapa jumlah pendapatan per kapita masyarakat, adanya pembangunan fasilitas kesehatan, pembangunan sekolah-sekolah, pembangunan jembatan, pembuatan jalan raya, dan lain sebaginya. Jika dari segi sosial dapat dilihat bagaimana kemajuan pembanguunan nasional seperti pemerataan penduduk, status pendidikan mayoritas warga negaranya, kesejahteraan sosial warga negaranya, dan lain seebagainya.

Pembangunan nasonal di setiap daerah dapat berupa infrastruktur dan fasilitas yang ada di desa tersebut. Pembangunan tesebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan sosial di wilayah tersebut. Dengan adanya pembangunan infrastruktur dan fasilitas di desa tersebut, maka masyarakatnya dapat dengan mudah memperoleh pekerjaan, mudah mendapatkan pelayanan kesehatan, dan mudah dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Semua daerah dan wilayah di Indonesia berhak mendapatkan pembangunan nasional yang dilakukan oleh pemerintah baik daerah yang mudah dijangkau maupun daerah yang terpencil.

Pembangunan nasional di Indonesia masih belum merata. Pembangunan nasional di Indonesia masih banyak dilakukan di daerah yang mudah dijangkau saja, tetapi daerah yang terpencil masih kurang mendapatkan pembangunan nasional. Di daerah yang mudah dijangkau sudah mendapatkan sentuhan pembangunan nasional, terlebih lagi daerah yang dekat dengan ibu kota. Pembangunan jalan raya di kota sudah sangat bagus bahkan jarang terlihat jalan yang berlubang. Namun, pembangunan jalan raya di wilayah yang jauh dari ibu kota masih sangat memprihatinkan bahkan akses jembatan pun masih banyak yang tidak layak untuk digunakan. Wilayah Indonesia bagian timur merupakan contoh wilayah yang masih sangat sedikit mendapatkan sentuhan pembangunan nasional. Di sana masih banyak terdapat jembatan yang sudah rusak, tetapi masih tetap digunakan karena pemerintah yang tidak tanggap untuk menindaklanjuti masalah seperti itu. Selain itu, di wilayah Indonesia bagian timur masih banyak bangunan sekolah dan fasilitas kesehatan yang masih sangat kurang memadai.

Pemerintah melakukan pembangunan nasional lebih memperhatikan di wilayah dekat ibu kota dengan memiliki tujuan untuk memudahkan akses perjalanan menuju gedung pemerintahan, agar tidak membuat malu ketika didatangi tamu dari luar negeri, dan lain sebagainya. Namun, bukan berarti pemerintah juga bisa mengabaikan pembangunan nasional di daerah -- daerah yang terpencil. Daerah -- daerah terpencil tersebut juga merupakan bagian dari negara Indonesia sehingga daerah tersebut juga berhak menuntut hak untuk mendapatkan pembangunan nasional.

Penyebab tidak meratanya pembangunan nasional, salah satunya yaitu karena banyak dana yang seharusnya disalurkan untuk pembangunan nasional, tetapi malah digunakan untuk hal yang lainnya. Banyak oknum pemerintah yang menyalahgunakan dana tersebut untuk masalah pribadinya atau biasa kita sebut korupsi. Hal tersebut selain membuat pembangunan nasional yang tidak merata, juga dapat menghambat pembangunan nasional yang sedang dijalankan. Pemerintah harus lebih bertanggung jawab lagi mengenai hal tersebut, sehingga dapat terciptanya pembangunan nasional yang merata.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun