Validitas dan realibilitas merupakan dua konsep penting dalam tes hasil belajar (penilaian) yang sering dibahas bersama karena keduanya berkaitan namun berbeda.
- Validitas mengacu pada sejauh mana suatu ukuran atau tes benar- benar mengukur apa yang ingin (seharusnya) diukur. Dengan kata lain, apakah tes atau pengukuran tersebut secara akurat menangkap konsep yang seharusnya dinilai? Ada berbagai jenis validitas antara lain validitas isi, validitas konstruksi, validitas empiris, dan validitas prediksi.
- Realibilitas mengacu pada konsistensi atau keajekan atau dapat dipercaya sebuah alat ukur. Pengkuran yang realibel akan memberikan hasil yang konsisten ketika fenomena yang sama diukur berulang kali dalam kondisi yang sama. Dengan kata lain, jika suatu tes dapat diandalkan, maka tes tersebut akan memberikan hasil yang sama setiap kali tes tersebut diberikan kepada kelompok atau individu yang sama.
Mengapa validitas dan realibilitas dalam tes hasil belajar penting dan bagaimana hubungan antar validitas dan realibilitas? Berikut penjelasannya.
A. Pentingnya validitas dan realibilitas tes hasil belajar.Â
Validitas dan realibilitas memastikan bahwa tes hasil belajar akurat dan dapat dipercaya. Validitas dan realibilitas adalah konsep yang saling berhubungan. Suatu tes hasil belajar tidak dapat valid apabila tidak reliabel karena di dalam tes hasil belajar uji validitas di dahulukan dari pada uji reliabilitas karena data yang diukur harus valid, dan baru dilanjutkan dengan uji reliabilitas data untuk memastikan bahwa instrumen ukur yang digunakan dalam tes benar-benar sesuai dengan tujuan pengukuran dan memastikan bahwa hasil pengukuran adalah representasi yang akurat dari konsep yang dimaksud, sehingga analisis data dan Kesimpulan tes dapat dipercaya dan bermakna. Â Sehingga validitas dan realibilitas penting dalam tes hasil belajar.
B. Hubungan Antara Validitas dan Realibilitas dalam tes hasil belajar (Penilaian)
Hubungannya yaitu jika validitas mengacu pada apa yang seharusnya diukur dan seberapa baik melakukannya (apakah hasilnya benar-benar mewakili apa yang seharusnya diukur), maka realibilitas mengacu pada konsistensi atau keajekan hasil sebuah tes (apakah hasilnya dapat direproduksi dalam kondisi yang sama).
Atau dengan kata lain hubungan antara validitas dan realibilitas antara lain:
- Realibilitas merupakan prasyarat validitas yaitu suatu tes tidak dapat valid jika tidak reliabel. Jika suatu tes tidak konsistensi dalam menghasilkan hasil yang sama setiap kali diberikan, maka tes tersebut tidak dapat dianggap sebagai ukuran valid dari konsep yang bersangkutan.
- Validitas lebih penting daripada realibilitas. Meskipun validitas dan realibilitas sama-sama penting, validitas umumnya dianggap lebih penting karena suatu ukuran harus terlebih dahulu menilai secara akurat konstruk atau konsep yang diinginkan sebelum dapat berguna, meskipun pengukuran tersebut dilakukan secara konsistensi.
Singkatnya, realibilitas adalah tentang konsistensi, sedangkan validitas adalah tentang akurasi (apa yang seharusnya diukur). Keduanya penting dalam sebuah tes hasil belajar atau penilaian dan pengukuran untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan bermakna dan berguna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H