Dinamika perubahan sosial mengarah pada disrupsi berbagai bidang terutama dalam era industry 4.0, maupun society 5.0. Perubahan yang terjadi seakan menuntut kualitas Sumber Daya Manusia di masa yang akan datang lebih modern dan adaptif. Pendidikan tinggi sebagai garda terdepan penyiapan kualitas Sumber Daya Manusia masa depan yang dituntut menghadirkan pembelajaran yang mampu menciptakan lulusan yang berkualitas dengan mengedepankan aspek hard skills maupun soft skills.
Merdeka Belajar- Kampus Mengajar (MBKM) merupakan kebijakan yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan/keahlian yang berguna untuk memasuki dunia kerja dan masa depan. Salah satu program dalam kebijakan kampus merdeka ialah Kampus Mengajar.Â
Kampus Mengajar menghadirkan mahasiswa untuk membantu pengembangan pembelajaran terutama untuk meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi, melakukan adaptasi teknologi, aktualisasi minat dan potensi sesuai bidang masing-masing di Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah Pertama.
Kampus Mengajar 3 di SDN Krikilan 1 Kalijambe Kabupaten Sragen diikuti oleh 5 (lima) mahasiswa dari perguruan tinggi di Indonesia, yaitu Rosita Febriani Fatikha (UNS), Ganis Rindang (UMS), Naufa'al Ardina (UMS), Candra Dewi Andarani (UMS), dan Zaskia Ifani (UMS). Dengan bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu Ibu Nuryanti, S.Pd, M.Pd. Kegiatan yang telah terlaksana pada bulan Februari-Juni 2022 di SDN Krikilan 1 Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Pada awal penugasan mahasiswa Kampus Mengajar 3 SDN Krikilan 1 melakukan observasi terlebih dahulu. Observasi dilakukan mulai dari lingkungan sekolah berupa lingkungan fisik (sarana dan prasarana), lingkungan sosial, lingkungan iklim, dan suasana akademik. Lingkungan fisik sarana dan prasarana SDN Krikilan 1 sangat sejuk karena di sekeliling sekolah ditanami tumbuhan hijau yang sangat rindang dan menjulang tinggi.Â
Terdapat beberapa tanaman obat-obatan seperti lidah buaya, mengkudu, dan kunyit. Memiliki lingkungan sosial yang cukup  ramai karena berada di daerah pariwisata yaitu daerah Museum Sangiran dengan jarak kurang lebih 300 meter dari SDN Krikilan 1.Â
Dengan suasana akademik yang cukup baik sehingga sekolah ini memperoleh Akreditasi B. Tetapi dalam kegiatan Observasi kami menemui beberapa hambatan dalam proses pembelajaran, seperti Perpustakaan yang terbengkalai selama pandemic, adaptasi teknologi oleh guru yang belum merata.
Berdasarkan dengan beberapa hambatan tersebut, kami menyusun Rancangan Program Kerja yang kemudian kami konsultasikan dengan Dosen Pembimbing Lapangan, dan Guru Pembimbing yaitu Ibu Erna Puji S.Pd melalui forum diskusi di ruang guru SDN Krikilan 1.Â
Hasil diskusi tersebut diantaranya program kegiatan mengajar, program bantuan adaptasi teknologi, program literasi perpustakaan, dan program kegiatan kepramukaan. Berikut uraian pelaksanaan program kerja tim Kampus Mengajar 3 SDN Krikilan 1 Kalijambe.
1. Kegiatan Mengajar
Tujuan Program Kampus Mengajar baik dari segi penanaman empati dan kepekaan sosial dari diri mahasiswa terhadap permasalahan kehidupan sosial salah satunya adalah permasalahan di bidang pendidikan dapat berjalan dengan baik.Â
Dengan Program Kampus Mengajar ini mahasiswa mampu mengasah keterampilan berpikir dalam bekerja sama antar lintas jurusan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Selain itu Program Kampus Mengajar mampu memberikan hasil serta dampak positif bagi siswa, guru dan sekolah khususnya di SDN Krikilan 1 Kalijambe.Â
Adapun dampak yang dirasakan siswa yakni meningkatnya motivasi dan minat belajar siswa baik dari segi literasi maupun dari segi numerasi. Hal tersebut telah sesuai dengan ketercapaian yang termuat dalam tujuan Program Kampus Mengajar. Sedangkan dampak yang dirasakan oleh guru dan sekolah yakni dapat memudahkan dan membantu guru dalam melakukan pembelajaran luring.
2. Bantuan Adaptasi Teknologi
Pelaksanaan program pelatihan adaptasi teknologi baik bagi siswa, guru, dan Tenaga kependidikan di SDN Krikilan 1 Kalijambe telah sesuai dengan tujuan dari Program Kampus Mengajar yakni siswa, guru dan sekolah diharapkan mampu mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar.Â
Dampak yang dirasakan dengan adanya penggunaan teknologi Pelaksanaan pembelajaran yang lebih berinovasi dan aktif karena siswa sangat tertarik dengan video pembelajaran yang telah dibuat.
3. Literasi Perpustakaan
Membaca adalah suatu kegiatan yang memiliki banyak sekali manfaat salah satunya adalah memperoleh berbagai macam informasi, pengetahuan, ilmu baru yang sebelumnya tidak pernah didapatkan olehnya.Â
Melalui kegiatan membaca seseorang dikatakan dapat menggenggam jendela dunia karena seluruh informasi dan pengertahuan dari seluruh penjuru dunia dapat kita baca melalui sebuah buku. Kegiatan membaca buku secara rutin yang diselenggarakan oleh satuan Pendidikan mengalami penurunan peminat.Â
Hal ini disebabkan karena kurangnya tenaga kerja Perpustakaan di suatu Sekolah Dasar. Seperti, di SD Negeri Krikilan 1 Kalijambe dimana pada awal bulan Maret 2022 Kelompok Kampus Mengajar 3 melakukan observasi Perpustakaan dengan tujuan melihat, mengamati, mendata, mencatat, dan mengumpulkan informasi mengenai buku-buku yang ada di Perpustakaan tersebut.
Perpustakaan SD Negeri Krikilan 1 Kalijambe sudah tidak beroperasi selama kurang lebih 2 tahun akibat Pandemi Virus Korona. Data dan informasi yang diperoleh kemudian diolah oleh Kelompok Kampus Mengajar 3 melalui Program Kerja Literasi Perpustakaan.Â
Dengan tujuan SD Negeri Krikilan 1 Kalijambe dapat menyediakan tempat yang nyaman dan memfasilitasi berbagai macam buku bacaan untuk  peserta didik dalam Program menghidupkan Kembali Budaya Membaca yang sudah mati karena Pandemi. Program kerja yang dirancang telah selesai pada awal Bulan Juni 2022.
4. Kegiatan Kepramukaan
Dalam perwujudan sikap dan keterampilan Kurikulum 2013, kami tim Kampus Mengajar 3 SDN Krikilan 1 merencanakan program kerja kegiatan kepramukaan.Â
Program ini bertujuan untuk bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.Â
Sesuai  dengan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka sebagai landasan hukum dari satu-satunya organisasi kepanduan yang ada di Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, tentu ada pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan berdasarkan pada nilai dan kecakapan dalam upaya membentuk kepribadian dan kecakapan hidup pramuka.
Oleh Rosita Febriani Fatikha dari UNS.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H