Mohon tunggu...
Aulia Azizah
Aulia Azizah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa - Universitas Sebelas Maret

Me, hope, and dream

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendampingan Pembuatan Batik Jumputan Oleh Mahasiswa MBKM Kampus Mengajar Angkatan 3

3 Juli 2022   14:17 Diperbarui: 3 Juli 2022   14:26 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendampingan pembuatan batik jumputan

Sragen- Minggu,03 Juli 2022. Pada saat ini kegiatan pembelajaran menuntut keaktifan siswa untuk bertanya, mempertanyakan, mengemukakan gagasan, dan terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran siswa tidak hanya dituntut keaktifannya saja tetapi keratifitas juga di utamakan dalam kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran aktif dan keratif di sekolah dasar sangat penting untuk menciptakan suasana yang baru, tidak monoton dan menyenangkan. Untuk itu kegiatan membatik di sekolah dasar mampu membuat situasi baru dan meningkatkan keaktifan serta kreatifitas siswa dalam pembelajaran. Dengan kegiatan membatik siswa juga mendapatkan suasana baru yang dapat menarik perhatian siswa untuk mempelajari hal baru yang sebelumnya belum pernah didapatkan.

Kegiatan membatik ini juga dapat menjadi bekal ketrampilan mereka yang dapat di gunakan di dalam kehidupan kedepannya. Dengan mengasah etrampilan membatik ini siswa dapat mengimplementasikannya didalam kehidupannya, semisal siswa membuat batik jumputan di rumah mereka masing-masing dan di jual di online shop. Pengetahuan dan keterampilan membatik ini juga dapat mereka tularkan kepada orang tua mereka sehingga ibu-ibu yang diharuskan untuk di rumah dapat membuat batik jumputan dan di jual secara onine sehingga mampu meningkatkan ekonomiyang lebih bervariatif didesa tersebut.

Belajar berkreasi siswa memerlukan proses untuk mendukung tercapainya kemampuan tersebut.   Beberapa yang perlu disiapkan adalah kondisi lingkungan atau suasana akademik   yang   mendukung siswa belajar kreatif. Melalui program dari pemerintah yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka, salah satu program dari MBKM tersebut adalah Kampus Mengajar yang mempu mendukung suasana dan lingkungan baru di sekolah dasar agar terwujudnya kemampuan belajar kreatif. Kampus Mengajar ini bertujuan untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Sekolah Dasar dan juga Sekolah Menengah Pertama di Indonesia. Fokus dari program Kampus Mengajar ini adalah meningkatkan kualitas pendidikan yang utamanya dibidang numerasi dan juga literasi, tetapi tidakdapat dipungkiri juga kehadiran dari mahasiswa Kampus Mengajar di sekolah-sekolah tidak hanya meningkatkan numerasi dan literasi saja tetapi juga mampu membuat pembelajaran yang aktif dan kreatif melalui program-programkerja mahasiswa yang di tempatkan.

Tim Kampus Mengajar Angkatan 3 di SD Negeri Banyurip 2 yang terdiri dari 4 mahasiswa, yaitu 2 mahasiswa Universitas Sebelas Maret, Revina Fatith Hidayatika dan Amin Probowati M.S. dan 2 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta, Alifia Nugrahaning Saputri dan Zhahwa Indah Sarworini. Tim Kampus Mengajar angkatan 3 di SD Negeri Banyurip 2 yang salah satu program kerjanya adalah Pendampingan Pembuatan Batik Jumputan yang dilaksanakan di halaman SD Negeri Banyurip 2 yang dilaksanakan pada hari selasa, 07 Juni 2022 yang diikuti oleh seluruh siswa kelas 6. Kegiatan membatik tersebut disambut dengan antusias siswa kelas 6 serta antusias dari para guru SD Negeri Banyurip 2. Kegiatan dilaksanakan pada pagi hari yang dimulai dengan penjelasan dari  Revina yang mana merupakan koordinator kegiatan membatik pada hari itu. Untuk kegiatan selanjutnya adalah menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu dengan mempersiapkan kain, dan juga air panas untuk melarutkan pewarna pakaian.

Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan penjelasan kepada siswa kelas 6 tentang motif-motif batik jumputan serta teknik melipat kain batik jumputan untuk membuat pola. Kemudian memberikan contoh cara pembuatan batik jumputan oleh mahasiswa. Setelah itu siswa dipersilahkan untuk membuat batik jumputan secara berkelompok dengan kreatifitas masing-masing kelompok. Mahasiswa kampus mengajar angkatan 3 memberikan bantuan jika siswa kurang memahami atau kurang menguasai kegiatan membatik tersebut. proses kegiatan membatik berlansung selama 2 jam serta penjemuran kain memakan waktu 1 jam.

Setelah kain batik kering, karya siswa tersebut diserhkan kepada pihak sekolah untuk dijadikan arsip sekolah berupa karya kreatif siswa dan akan dipajang di dalam kelas untuk menumbuhkan rasa aktif dan kreatif siswa kelas lainnya. Harapan dari tim Kampus Mengajar Angkatan 3 di SD Negeri Banyurip 2 ini adalah siswa mampu mengembangkan kreatifitas mereka dengan membuat batik-batik jumputan dengan pola-pola yang lainnya. Selain itu harapan dari kami adalah siswa memiliki bekal keahlian khusus membuat batik jumputan untuk masa depan mereka.

Oleh Revina Fatith Hidayatika dari UNS. 3 Juli 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun