Mohon tunggu...
Aulia AyudyaHapsari
Aulia AyudyaHapsari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya aulia ayudya hapsari seorang mahasiswa baru di poltekkes kemenkes yogyakarta yang mengambil jurusan kebidanan. asal saya dari bogor hobi saya membaca dan menulis. cita cita saya sebagai bidan karna saya ingin menjadi seorang yang berguna dan bermanfaat untuk masyarakat semoga melalui cita cita saya bisa membantu saya dalam membantu masyarakat dalam bidang kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Nepotisme Sarana Masa Depan Bangsa

11 Agustus 2022   17:00 Diperbarui: 11 Agustus 2022   17:03 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maraknya nepotisme dalam bangsa ini kian terus meningkat sama halnya dengan  kolusi dan korupsi. Sesuai dengan riset yang telah dilakukan pada tahun 2010 dan terus berkembang disebutkan bahwa nepotisme menghasilkan  keputusan yang tidak berimbang dimana terjadinya perlakuan tak adil dan merusak kinerja pada suatu  instansi dalam jangka panjang. Indonesia telah  menjadi salah satu negara dengan tingkat korupsi yang sangat tinggi dan lamban dalam penangananya.

Nepotisme kini telah menjadi sarana masa depan bagi penerus bangsa yang telah menjadi suatu kebiasaan atau lumrah untuk dilakukan oleh masyarakat. Dalam sistemnya nepotisme merupakan setiap perbuatan penyelenggaraan  yang melawan hukum dan  menguntungkan kepentingan keluarga atau kroninya diatas kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara. 

Sama halnya dalam  menentukan masa depan bangsa. Dalam hal ini nepotisme kerap kali terjadi pada masyarakat untuk menentukan  masa depan anak maupun keluarganya. Memanglah penting untuk menentukan masa depan generasi penerus bangsa ini akan tetapi lebih adil jika nepotisme tidak dilakukan. 

Di dalam  prosesnya sebagai  generasi penerus bangsa berhak menentukan dan  memilih masa depan yang di inginkan tanpa sebuah paksaan dan berhak atau wajib ikut andil akan proses seleksi yang dilakukan sama seperti yang dilakukan oleh peserta lain dan tidak mengandalkan nepotisme.

Jika hal ini terus berlanjut maka generasi penerus bangsa akan  terus akan terus bergantung pada hal tersebut dan terus menginginkan suatu yang instant tanpa berpikir panjang. 

Dalam hal inilah yang tidak dibenarkan dan seharusnya hukum di tegakkan tanpa memandang bulu. Sebagai generasi penerus bangsa seharusnya bisa lebih menghargai perjuangan dan proses. Seperti halnya yang telah para pahlawan  lakukan dalam memerdekakan bangsa terhadap bangsa kolonial yang pernah menjajah bangsa indonesia. 

Seharusnya sebagai generasi penerus bangsa bisa  lebih bangga akan kerja keras yang telah di lakukan daripada mengandalkan pencapaian yang telah  keluarga / sanak saudaranya lakukan tidak hanya mengandalkan nepotisme tetapi bisa lebih bangga akan kerja keras serta  proses yang dilakukan.

Sesuai yang telah disebutkan dan jelaskan pada pancasila sebagai dasar negara bangsa ini. Tepatnya pada sila ke- 4 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia dimana hukum harus ditegakkan tanpa memandang siapapun orangnya dan apapun jabatannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun