Pengantar
Topik Kolaborasi Kompasiana kali ini mengangkat tema pendidikan nonformal dan pendidikan masyarakat, sebuah bahasan yang relevan dan penting di era modern ini. Pertanyaan seputar kecukupan pendidikan formal, peran pendidikan nonformal, dan antusiasme anak-anak terhadap taman baca menjadi pemantik bagi para Kompasianer untuk menuangkan ide dan pengalaman mereka.
Pendidikan merupakan kunci kemajuan bangsa. Dalam era modern ini, pendidikan formal menjadi landasan utama untuk membekali generasi muda dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan. Namun, apakah pendidikan formal saja cukup? Jawabannya, tidak. Pendidikan nonformal hadir sebagai pelengkap, memberikan ruang bagi anak-anak untuk mengembangkan berbagai potensi dan karakter yang mungkin tidak terjamah dalam sistem pendidikan formal.
Pendidikan Formal adalah Fondasi Penting, Tapi Belum Cukup
Pendidikan formal, dengan kurikulum dan struktur yang terstruktur, memberikan fondasi penting bagi anak-anak. Namun, dalam kenyataannya, pendidikan formal tak selalu bisa memenuhi semua kebutuhan pendidikan anak. Keterbatasan waktu, fokus pada aspek akademis, dan kurangnya fleksibilitas dalam kurikulum menjadi beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan.
Pendidikan formal di Indonesia, seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menekankan pada pembentukan kepribadian yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta memiliki pengetahuan, keterampilan, kesehatan, estetika, dan sikap yang dibutuhkan untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Namun, kurikulum yang sering kali terlalu padat dan fokus pada pencapaian akademis semata, dapat menghambat pengembangan kreativitas dan potensi unik masing-masing anak.
Pendidikan Nonformal Dapat Memberikan Harapan Baru dan Peluang yang Luas
Di sinilah pendidikan nonformal hadir sebagai pelengkap. Pendidikan nonformal menawarkan fleksibilitas, keberagaman program, dan kesempatan untuk mengembangkan minat dan bakat anak secara lebih menyeluruh. Kursus musik, seni, olahraga, bahasa, dan berbagai keterampilan praktis lainnya dapat menjadi wadah bagi anak untuk mengeksplorasi potensi mereka dan menemukan passion mereka.
Pendidikan nonformal, seperti taman baca, memiliki peran penting dalam melengkapi pendidikan formal. Taman baca menyediakan akses ke berbagai buku dan sumber informasi yang mungkin tidak tersedia di sekolah. Selain itu, taman baca juga memberikan ruang bagi anak-anak untuk berinteraksi dan berdiskusi dengan orang lain, mengembangkan kreativitas, dan menumbuhkan kecintaan pada membaca.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, sekitar 60% anak di Indonesia mengaku bahwa mereka lebih suka membaca buku di taman baca atau perpustakaan umum dibandingkan di perpustakaan sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa taman baca memiliki daya tarik tersendiri yang dapat meningkatkan minat baca anak-anak.
Oleh karena itu, penguatan dan pengembangan pendidikan nonformal perlu menjadi perhatian serius. Pemerintah, komunitas, dan pihak swasta perlu bersinergi untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas taman baca di seluruh Indonesia.
Saling Melengkapi
Baik pendidikan formal maupun nonformal memiliki peran penting dalam membentuk generasi penerus bangsa. Alih-alih dipertentangkan, keduanya perlu dikolaborasikan dan saling melengkapi. Pendidikan formal memberikan fondasi dasar, sedangkan pendidikan nonformal memperkayanya dengan berbagai pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang relevan dengan kebutuhan dan minat anak.