Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kewirausahaan: Triks Menyusun RAB untuk Usahawan Pemula

20 Juni 2024   15:33 Diperbarui: 20 Juni 2024   17:13 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengantar

Bagi wirausahawan pemula, menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan langkah krusial dalam memulai usaha. RAB berfungsi sebagai panduan perencanaan dan pengendalian keuangan selama proses pendirian dan operasional bisnis. Dengan menyusun RAB yang baik, wirausahawan dapat memahami kebutuhan modal secara mendetail, sehingga dapat mengatur alokasi dana dengan tepat dan menghindari pemborosan yang tidak perlu.

Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah dokumen yang merincikan perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk memulai dan menjalankan usaha. Dokumen ini tidak hanya membantu dalam perencanaan keuangan tetapi juga menjadi alat penting untuk pengendalian keuangan selama proses pendirian dan operasional bisnis.

RAB memuat estimasi pengeluaran untuk berbagai keperluan, yang umumnya dibagi menjadi tiga kategori utama yaitu biaya pra-operasional, biaya operasional, dan biaya investasi.

Biaya Pra-operasional

Biaya pra-operasional adalah pengeluaran yang diperlukan sebelum usaha resmi beroperasi. Ini mencakup berbagai biaya seperti:

1. Biaya Perizinan: Untuk memulai usaha di Indonesia, ada berbagai izin yang perlu diperoleh, seperti Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Biaya administrasi untuk mendapatkan izin-izin ini bisa mencapai Rp1 juta hingga Rp5 juta tergantung jenis usaha dan lokasi usaha. Sebagai contoh, biaya perizinan di Jakarta mungkin berbeda dengan di kota-kota lain.

2. Studi Kelayakan: Sebelum memulai usaha, studi kelayakan sering kali dilakukan untuk menilai prospek bisnis, analisis pasar, dan potensi keuntungan. Biaya untuk studi ini dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas usaha dan penggunaan konsultan profesional, yang bisa mencapai beberapa juta hingga puluhan juta rupiah.

3. Pembelian Peralatan: Pengadaan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan sebelum usaha dimulai juga termasuk dalam biaya pra-operasional. Misalnya, sebuah usaha kafe mungkin memerlukan mesin kopi, meja, kursi, dan dekorasi interior. Biaya ini bisa sangat bervariasi tergantung pada kualitas dan jumlah peralatan yang dibeli.

Biaya Operasional

Biaya operasional adalah pengeluaran yang dikeluarkan untuk menjalankan usaha sehari-hari. Ini mencakup beberapa komponen penting seperti:

1. Biaya Sewa Tempat: Sewa tempat usaha adalah salah satu biaya terbesar bagi banyak bisnis. Di pusat kota Jakarta, biaya sewa tempat usaha bisa berkisar antara Rp10 juta hingga Rp50 juta per bulan tergantung pada lokasi dan luas tempat tersebut. Lokasi strategis biasanya akan memakan biaya lebih tinggi namun juga menawarkan potensi pasar yang lebih besar.

2. Gaji Karyawan: Membayar gaji karyawan merupakan biaya operasional yang harus diperhitungkan secara cermat. Untuk usaha kecil, gaji karyawan bisa bervariasi antara Rp3 juta hingga Rp7 juta per bulan per orang, tergantung pada posisi dan tanggung jawab karyawan tersebut. Misalnya, seorang barista di kafe mungkin mendapatkan gaji yang berbeda dibandingkan dengan manajer kafe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun