Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Tinggi Gratis atau Terjangkau adalah Investasi untuk Daya Saing Bangsa, Bukan Pemborosan APBN

2 Juni 2024   23:47 Diperbarui: 3 Juni 2024   00:25 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengantar

Pendidikan tinggi gratis atau terjangkau merupakan investasi strategis untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah. Banyak negara telah membuktikan bahwa akses pendidikan tinggi yang luas dan berkualitas mampu mendorong pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan ekonomi. 

Negara-negara seperti Finlandia, Jerman, Swedia, dan Norwegia telah lama menerapkan sistem pendidikan tinggi gratis dan menuai hasil yang positif. Akses pendidikan tinggi yang luas di negara-negara tersebut telah menghasilkan SDM unggul yang berkontribusi pada kemajuan ekonomi dan daya saing bangsa.

Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua negara yang menerapkan pendidikan tinggi gratis mengalami kemajuan pesat. Beberapa negara, seperti Venezuela, menghadapi kesulitan dalam mempertahankan sistem pendidikan tinggi gratis akibat krisis ekonomi dan politik. Oleh karena itu, penerapan pendidikan tinggi gratis harus dipertimbangkan dengan matang, memperhatikan berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi dan politik negara.

Bagaimana dengan Indonesia?

Bagi sejumlah kalangan, biaya kuliah di Indonesia disebut-sebut mahal. Inflasi pendidikan kerap terjadi, seperti yang dilansir dari Bareksa.com, di mana pada Juni 2023, inflasi pendidikan mencapai 2,75 persen atau kenaikan indeks menjadi 112,63 dari 109,62 pada Juni 2022.

Inflasi ini terjadi karena kenaikan biaya pendidikan, yang kerap dikeluhkan oleh masyarakat. Sejumlah perguruan tinggi mematok biaya hingga puluhan juta bahkan ratusan juta rupiah untuk jurusan tertentu.

Sebenarnya Indonesia memiliki sejarah panjang dalam memberikan keringanan biaya pendidikan tinggi, seperti pada awal kemerdekaan dan saat mencanangkan pembangunan SDM unggul.

Kebijakan seperti Beasiswa Ikatan Dinas dan Program Bidikmisi telah membantu banyak mahasiswa dari keluarga kurang mampu mengakses pendidikan tinggi.

Meskipun keringanan biaya tidak sama dengan pendidikan tinggi gratis, kebijakan tersebut telah memberikan dampak positif bagi pengembangan SDM di Indonesia. Mahasiswa yang mendapatkan keringanan biaya memiliki kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup dan berkontribusi pada pembangunan bangsa.

Pendidikan tinggi gratis dapat menjadi strategi efektif untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan tinggi serta menghasilkan SDM yang unggul.

Namun, penerapannya perlu dipertimbangkan dengan matang, memperhatikan berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi dan politik negara. Potensi pendidikan tinggi gratis atau terjangkau dalam menggerakkan negara dengan lebih baik dan efisien patut diapresiasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun