Ramadhan yang berseri,
Di antara senjaTerjalinlah kisah berbunga nan murni,
Dalam sinar rembulan yang bersemi,
Mengalir puisi dalam bahasa yang kurni.
Ajo, tukang beruk di Pariaman yang cemerlang,
Namanya terpadam dalam panggilan luhur,
'Beruk', seruan yang memayungi jiwanya,
Identiti terjalin dalam gemulai tugas yang megah.
Mas Jawa, datang dengan niat mencari untung,
Namun, duri bahasa menghalangi langkahnya,
Beruk, yang jadi mangsanya, terpedaya,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!