Pengantar
Sahur, sebuah momen yang sakral bagi umat Muslim yang akan menjalankan ibadah puasa. Bagai sarapan di pagi hari, sahur menjadi asupan vital yang menemani kita dari fajar menyingsing hingga matahari terbenam. Di saat kita menahan lapar dan haus, energi yang kita serap saat sahurlah yang akan menjadi penopang kekuatan kita sepanjang hari.
Kualitas sahur yang baik, dengan nutrisi yang seimbang dan porsi yang tepat, menjadi kunci untuk menjaga stamina dan kesehatan selama berpuasa. Dan di tengah keheningan subuh, ada sosok yang menjadi pilar utama dalam persiapan sahur, yaitu seorang ibu atau istri dalam keluarga Minangkabau.
Penting seorang Ibu
Seorang ibu, yang dengan kasih sayangnya, telah memulai persiapan sahur jauh sebelum kita terjaga. Mereka adalah arsitek di balik lauk pauk yang tersaji, yang mungkin telah disiapkan sejak malam hari, disimpan di kulkas, dan kemudian dipanaskan, atau bahkan dimasak segar di saat subuh menjelang.
Ummi, panggilan akrab anak-anak untuk ibu di keluarga kami, adalah sosok yang bangun lebih dulu, memastikan segalanya siap sebelum adzan subuh berkumandang. Sejak pukul 03.30, Ummi telah sibuk di dapur, mengatur segalanya dengan penuh ketelitian, meski kadang dalam keadaan mengantuk.
Kerelaan dan kasih sayang Umi dalam menyiapkan sahur adalah catatan tak terlihat namun begitu penting dalam lembaran kehidupan keluarga. Tanpa kehadiran Umi, sahur mungkin akan terasa lebih berat dan kurang berwarna.
Setelah semuanya siap, barulah Ummi membangunkan seluruh anggota keluarga. Dengan lembut, Ummi memastikan bahwa setiap orang telah terjaga dan berkumpul di meja makan untuk sahur bersama. Kebahagiaan yang terpancar dari mata Umi saat melihat anak-anak dan suami tercinta menikmati sahur adalah gambaran nyata dari cinta yang tak terukur.
Ummi adalah Pahlawan Sejati
Ummi, di keluarga kami, adalah cerminan dari para wanita di Minangkabau, dan mungkin juga di seluruh dunia, yang menjadi pahlawan sahur tanpa pamrih. Mereka bangun di waktu yang masih sangat pagi, menahan kantuk, demi memastikan keluarga mereka mendapat asupan yang cukup untuk memulai hari puasa.
Pengorbanan dan Kebahagiaan seorang ummi
Sahur bagi seorang Ummi bukan sekadar tradisi, melainkan wujud nyata dari pengorbanan dan cinta yang diberikan tanpa mengharap balasan. Mereka adalah pahlawan yang tak selalu terlihat, namun keberadaannya menjadi tiang penyangga bagi keluarga yang menjalankan ibadah puasa dengan penuh hikmah.
Kebahagiaan Ummi dalam menjalankan perannya sebagai pahlawan sahur dan pilar keluarga sering kali bersumber dari hal-hal sederhana namun berarti.
Berikut adalah beberapa aspek yang dapat memberikan kebahagiaan bagi Ummi: