Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Meraih Ambang Batas Parlemen, Kegagalan dan Barapan

3 Maret 2024   08:45 Diperbarui: 4 Maret 2024   22:25 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjuangan partai 'kurcaci' untuk meraih ambang batas parlemen adalah cerminan dari dinamika demokrasi yang sehat. Dengan strategi yang tepat dan dukungan yang kuat dari pemilih, mereka memiliki peluang untuk mengatasi rintangan dan berdiri setara dengan 'raksasa' politik. Setiap pemilu memberikan kesempatan bagi partai-partai ini untuk menunjukkan bahwa mereka mampu menjawab tantangan dan memenuhi harapan pemilih.

Secara keseluruhan, data menunjukkan bahwa partai politik di Indonesia menghadapi tantangan yang terus berubah dalam mempertahankan dan memperluas dukungan pemilih mereka. Analisis ini menekankan pentingnya adaptasi dan inovasi dalam politik untuk tetap relevan dan sukses dalam pemilu.

Tabel perolehan suara partai yang terancam tidak memenuhi ambang batas menunjukkan bahwa beberapa partai seperti PBB, Hanura, dan PPP telah mengalami penurunan drastis sejak tiga pemilu terakhir. Walaupun PPP masih punya harapan, tetapi pengaruh masuknya Sandiaga Uno tidak berhasil mendongkrak suara PPP.

Ini menunjukkan perubahan signifikan dalam preferensi pemilih dan mungkin juga refleksi dari strategi kampanye yang kurang efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun