Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Meraih Ambang Batas Parlemen, Kegagalan dan Barapan

3 Maret 2024   08:45 Diperbarui: 4 Maret 2024   22:25 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengantar 

Dalam narasi politik Indonesia, terdapat kelompok partai yang sering kali diibaratkan sebagai 'kurcaci' dalam dongeng. Hal ini bisa dibandingkan antara PDIP yang mendapat suara lebih 16% dengan PBB yang hanya 0.35% misalnya, sangat jauh berbeda. Kalau persentase ibarat tinggi badan dalam satuan meter, maka tinggi PBB hanya 37 cm dan PDIP adalah 160 cm

Mereka adalah partai-partai kecil yang berjuang gigih untuk mencapai ambang batas parlemen, sebuah tantangan yang tampak mustahil bila dibandingkan dengan 'raksasa' politik yang sudah mapan.

Namun, seperti kurcaci dalam cerita yang sering kali dikenal akan kecerdikan dan ketangkasannya, partai-partai ini memiliki keunikan dan strategi yang dapat mengubah peta kekuatan politik.

Dinamika Partai PSI

Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang dikenal dengan basis pemilih muda dan progresif, telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam perolehan suara. Ini mungkin disebabkan oleh faktor-faktor seperti kepemimpinan yang dinamis, pemanfaatan media sosial yang efektif, dan kemampuan untuk menangkap isu-isu yang resonan dengan pemilih muda.

Kecurigaan terhadap kenaikan suara PSI dan Gelora memang telah menjadi topik pembicaraan. Berikut adalah beberapa poin yang telah dilaporkan:

KPU dan Bawaslu Telah diminta untuk menelusuri kenaikan signifikan suara PSI di Pemilu 2024. Pengamat politik menilai kenaikan suara PSI mengejutkan karena hasil quick count menempatkan suara PSI kurang dari 3 persen.

PSI Menanggapi kecurigaan publik atas lonjakan suara dengan santai, menyatakan bahwa penambahan atau pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal yang wajar.

Pakar Survei Menyoroti bahwa kenaikan suara PSI sangat meningkat ketimbang partai-partai lainnya, dan menyebut bahwa perolehan suara PSI 'meledak' hanya dalam beberapa hari terakhir saja.

Sementara itu, hasil quick count menunjukkan bahwa raihan suara PSI dan Gelora berada di bawah ambang batas parlemen, yang berbeda dengan hasil real count yang lebih tinggi. Ini menimbulkan pertanyaan dan kecurigaan di kalangan publik dan pengamat.

Namun, perlu diingat bahwa hasil real count masih bersifat sementara dan belum final. Proses rekapitulasi suara masih berlangsung, dan KPU akan melakukan verifikasi dan penetapan hasil Pemilu yang resmi. Oleh karena itu, penting untuk menunggu hasil akhir yang resmi sebelum membuat kesimpulan apapun.

Partai PPP dan PBB: Mencari Arah Baru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun