Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Energi Baru Terbarukan

28 Januari 2024   01:30 Diperbarui: 28 Januari 2024   01:33 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tengah rimba hijau, angin berbisik perlahan,
Matahari terangi, bumi yang tak bertahan,
Energi terbarukan, membara dalam tahapan 
Menyinari dunia, membawa harapan.

Dari tebing terjal hingga lembah yang dalam,
Energi sungai mengalir, tak pernah padam,
Menggerakkan roda zaman, menghidupkan alam,
Dengan irama yang tak pernah terendam.

Biomassa melambai dalam hamparan luas,
Menyentuh tanah, bernyanyi bagaikuas,
Menjadi sumber kehidupan, dalam keajaiban alam,
Membentuk garis yang terekam.

Panas bumi tertanam dalam rahim alam,
Mengalirkan kehangatan, dalam dinginnya malam,
Menyentuh jiwa, menumbuhkan harapan,
Sebuah anugerah, dari Sang Pencipta.

Energi terbarukan, bukan sekadar impian,
Tetapi nyata, dalam kehidupan ini,
Menyelamatkan bumi, menjaga masa depan,
Membawa cinta, bagi alam lestari.

Bersama, kita menjelajahi samudra energi,
Menyongsong masa depan yang bertepi,
Dengan EBT sebagai panutan, kita menuju,
Ke dunia yang lestari, dan maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun