Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kaesang, Ketua Umum PSI: Apakah Dia Benar-benar Tidak Paham Sejarah Bangsanya Sendiri dan Bagaimana dengan Pelaku Politik Lainya?

6 Desember 2023   18:33 Diperbarui: 6 Desember 2023   18:45 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kaesang, putra bungsu Presiden Joko Widodo, telah menjadi sorotan publik belakangan ini. Sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), banyak yang mengharapkan pemahaman mendalam dari Kaesang tentang sejarah bangsanya sendiri. Namun, sebuah video terbaru telah memunculkan pertanyaan serius: apakah Kaesang benar-benar tidak paham sejarah bangsanya sendiri?

Dalam video tersebut, Kaesang terlihat tidak mampu memberikan jawaban yang memuaskan terkait pertanyaan seputar sejarah politik Indonesia. Misalnya, ketika ditanya tentang tokoh-tokoh penting dalam sejarah Indonesia, Kaesang hanya menyebutkan beberapa nama yang umum diketahui oleh masyarakat umum, seperti Soekarno, Hatta, dan Gajah Mada. Ketika ditanya tentang peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, Kaesang juga hanya memberikan jawaban yang singkat dan tidak mendalam.

Ketidakmampuan Kaesang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Banyak yang berpendapat bahwa seorang pemimpin politik seharusnya memiliki pemahaman yang kuat tentang sejarah bangsanya. Dengan pemahaman yang kuat tentang sejarah, seorang pemimpin politik dapat memahami konteks di balik masalah-masalah yang dihadapi bangsanya, serta nilai-nilai dan prinsip yang telah diwariskan oleh para pendahulu.

Selain itu, video tersebut juga mengungkapkan potensi kerusakan sistem meritokrasi dan keadilan di negara ini. Sebagai Ketua Umum PSI, seharusnya Kaesang menjadi contoh yang baik dalam mendorong prinsip-prinsip meritokrasi dan keadilan dalam politik. Namun, jika dia sendiri tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang sejarah dan perjuangan bangsanya, bagaimana dia dapat memimpin dengan bijaksana?

Lebih lanjut lagi, kekhawatiran akan kembalinya era Orde Baru juga muncul. Era Orde Baru adalah masa kelam dalam sejarah Indonesia di mana kebebasan sipil dan hak asasi manusia diabaikan. Dalam video tersebut, Kaesang tidak memberikan penjelasan yang tegas terkait politik dinasti yang dipraktikkan oleh keluarga Presiden Jokowi. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah PSI, partai yang diperjuangkan oleh Kaesang, benar-benar mampu melawan politik dinasti dan menjaga demokrasi yang kita miliki saat ini.

Dalam menghadapi kritik ini, Kaesang perlu menyadari pentingnya pemahaman yang kuat tentang sejarah bangsanya. Sebagai seorang pemimpin politik, dia memiliki tanggung jawab untuk mempelajari dan menghormati perjuangan bangsanya. Tanpa pemahaman yang kuat tentang sejarah, sulit bagi seseorang untuk memimpin dengan bijaksana dan memberikan kontribusi positif bagi bangsanya.

Artikel ini bukanlah sebuah serangan pribadi terhadap Kaesang, namun lebih sebagai refleksi tentang pentingnya pemahaman sejarah bagi seorang pemimpin politik. Semoga Kaesang dapat mengambil pelajaran dari video ini dan berusaha untuk meningkatkan pemahamannya tentang sejarah bangsanya serta melanjutkan perjuangan untuk mewujudkan sistem politik yang lebih baik bagi Indonesia.

Tanggapan terhadap kritik

Kaesang telah memberikan tanggapan atas kritik yang dilontarkan terhadapnya. Ia mengatakan bahwa ia tidak memiliki latar belakang pendidikan sejarah, sehingga ia tidak dapat memberikan jawaban yang memuaskan terkait pertanyaan-pertanyaan seputar sejarah politik Indonesia. Ia juga mengatakan bahwa ia akan berusaha untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah bangsanya.

Tanggapan Kaesang tersebut dapat diterima. Namun, penting untuk diingat bahwa seorang pemimpin politik tidak harus memiliki latar belakang pendidikan sejarah untuk dapat memahami sejarah bangsanya. Banyak pemimpin politik yang sukses yang tidak memiliki latar belakang pendidikan sejarah. Namun, mereka memiliki tekad untuk mempelajari sejarah bangsanya dan memahami konteks di balik masalah-masalah yang dihadapi bangsanya.

Dengan demikian, terlepas dari latar belakang pendidikannya, Kaesang perlu menunjukkan tekad untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah bangsanya. Ia dapat melakukannya dengan membaca buku-buku sejarah, menonton film dokumenter sejarah, atau mengikuti seminar sejarah. Selain itu, ia juga dapat berdiskusi dengan sejarawan dan tokoh-tokoh politik yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang sejarah bangsa.

Jika Kaesang dapat menunjukkan tekad untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah bangsanya, maka kritik terhadapnya akan mereda. Masyarakat akan melihat bahwa ia adalah seorang pemimpin yang serius dan berdedikasi untuk memajukan bangsanya.

Bagaimana dengan Tokoh Muda dan Tokoh Lainnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun