Dosen pangampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak
NIM : 43221010119
Nama : Aulia Aryani
Kampus : Universitas Mercu Buana
Perhitungan Model Output Leontief Berdasarkan Input Teknologi Berbentuk Matriks
Wassily Leontief adalah seorang ahli ekonomi Amerika kelahiran Rusia yang mengembangkan model input-output, yang juga dikenal sebagai model Leontief. Metode ini menjadi dasar penting dalam studi input-output dan telah digunakan secara luas dalam analisis ekonomi.
Metode ini melibatkan pemodelan hubungan antara input dan output dalam proses produksi di berbagai sektor ekonomi. Setiap sektor ekonomi dianggap sebagai unit produksi yang membutuhkan input dari sektor lainnya untuk menghasilkan output. Input ini dapat berupa bahan baku, tenaga kerja, modal, atau input lainnya.
Model input-output Leontief memungkinkan analisis dampak ekonomi dari perubahan dalam permintaan akhir atau input produksi. Misalnya, digunakan untuk memprediksi dampak dari peningkatan permintaan konsumen terhadap produksi dan lapangan kerja di berbagai sektor ekonomi. Metode ini juga dapat membantu mengidentifikasi hubungan antara sektor ekonomi yang saling terkait secara kuat dan menggambarkan jaringan ekonomi yang ada.
Dalam Metode Leontief, digunakan matriks yang menggambarkan hubungan antara output dan input di berbagai sektor ekonomi. Matriks ini memungkinkan analisis interdependensi antara sektor-sektor dan dapat digunakan untuk menghitung efek berganda dari perubahan dalam satu sektor terhadap sektor lainnya.
Analisis input-output digunakan untuk menganalisis interdependensi sektor dalam suatu perekonomian dan mengukur dampak perubahan terhadap bagian lainnya. Metode ini membantu sebagai penghubung, bagaimana perubahan dalam satu sektor dapat mempengaruhi bagian lain, dan dampak keseluruhan terhadap perekonomian. Dengan menganalisis hubungan input-output ini, dihasilkan interdependensi yang kompleks.
Matriks output Leontief menggambarkan total output dari setiap sektor ekonomi dalam perekonomian. Matriks ini biasanya dinyatakan dalam bentuk tabel atau matriks persegi dengan ukuran yang sama dengan jumlah sektor dalam perekonomian.Dalam tabel ini, kolom menunjukkan input yang diperlukan oleh setiap sektor, sementara baris menunjukkan output yang dihasilkan oleh setiap sektor. Dengan menggunakan tabel, dapat menghitung dampak perubahan dalam satu sektor terhadap sektor-sektor lainnya, baik dalam hal output, penggunaan input, maupun dampak pada lapangan kerja dan pendapatan.
Matriks output Leontief dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk perencanaan ekonomi, analisis kebijakan, dan pengukuran dampak ekonomi. Dengan menganalisis matriks output, kita dapat melihat kontribusi relatif dari masing-masing sektor terhadap total output ekonomi, serta memahami seberapa bergantungnya sektor-sektor tersebut satu sama lain.
Matriks Leontief adalah alat analisis input-output yang digunakan untuk mengukur dampak ekonomi dari suatu sektor terhadap sektor-sektor lain dalam suatu ekonomi. Matriks ini menunjukkan jumlah input yang diperlukan oleh setiap sektor untuk menghasilkan unit output satuannya sendiri.
Dalam analisis input-output, matriks  digunakan untuk menggambarkan hubungan antara input (sumber daya yang digunakan) dan output (hasil atau aktivitas yang dihasilkan) di antara berbagai sektor ekonomi. Matriks ini memberikan gambaran tentang bagaimana input dari satu sektor digunakan sebagai input di sektor lain untuk menghasilkan output. Nilai keluaran Leontief adalah perhitungan yang dilakukan berdasarkan matriks input-output ini.Semakin tinggi nilai produksi Leontief, semakin efektif dan efisien penggunaan sumber daya tersebut dalam mencapai hasil atau aktivitas yang diinginkan. Dengan kata lain, semakin tinggi nilai produksi Leontief, semakin baik sumber daya yang digunakan dalam proses akuntansi untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Untuk menghitung nilai tambah (value added) dalam matriks Leontief, Â Pada soal penugasan tersedia input teknologi yang diberikan dalam bentuk matriks dan faktor produksi yang diberikan adalah f1 = 20, f2 = 0, dan f3 = 100. Input teknologi juga diberikan dalam matriks berikut:
| Jenis  | Input 1 | Input 2 | Input 3 |
| Sektor 1| 0.1 Â Â | 0.3 Â Â Â Â | 0.1 Â Â Â Â |
| Sektor 2| 0.0 Â Â | 0.2 Â Â Â Â | 0.2 Â Â Â Â |
| Sektor 3| 0.0 Â Â | 0.0 Â Â Â Â | 0.3 Â Â Â Â |
Langkah-langkah untuk menghitung Output Leontief:
Rumus  : X ( I - A )-- . C
Keterangan :
X =Output (Jumlah keluaran)
A =Input (Matriks Masukan)
C =Matriks permintaan akhir
I Â = Matriks Identitas
1. Hitung output untuk setiap sektor menggunakan faktor produksi yang diberikan.
Dengan Perhitungan matriks I dan matriks A
2. Hitung determinan matriks
3. Hitung Add join dengan matriks identitas dikurang matriks A
4. Perhitungan Invers dengan matriks identitas dikurangi matriks A yang nantinya untuk hasilnya akan dikalikan untuk menghitung X
5.Perhitungan matriks input dikalikan dengan vektor input, vektor input berdasarkan f1 = 20, f2 = 0, dan f3 = 100.
Dengan demikian perhitungan ini menghasilkan output dalam bentuk [50,4, 36,144].
Pada Interpretasi hasil analisis nilai tambah teknologi informasi akuntansi dengan hasil output Leontief yang telah dihitung menggambarkan bagaimana perubahan input teknologi sangat mempengaruhi output dalam industri akuntansi. Dalam kasus ini, output ditunjukkan dalam bentuk [50,4, 36,144]. Â Dalam hal ini, terdapat tiga input yaitu f1, f2, dan f3 tiga input tersebut menjelaskan berapa besaran keluaran produksi yang dihasilkan setiap tiga input faktor produksi tersebut.
Pada Faktor produksi F1 dengan input sejumlah 20 menghasilkan output sejumlah 50,4. Hal ini menyatakan faktor produksi F1 memiliki tingkat produktivitas yang positif. Faktor produksi F1 menghasilkan output yang lebih besar daripada input yang digunakan. Dalam hal ini, faktor produksi F1 secara efektif mengubah input 20 menjadi output 50,4, menunjukkan adanya peningkatan nilai yang signifikan melalui penggunaan faktor produksi tersebut.
Pada faktor produksi F2 dengan input sejumlah 0 menghasilkan output sejumlah 20. Namun inputnya yang bernilai nol faktor ini memberikan kontribusi positif terhadap output . Salah satu interpretasi yang mungkin adalah adanya faktor-faktor non-input seperti teknologi informasi yang terkait dengan F2
Pada faktor produksi f3 dengan input sejumlah 100 memberikan output sebesar 144. Dapat diketahui bahwa ada peningkatan output yang sebanding dengan peningkatan input. Hal ini menunjukkan bahwa faktor produksi F3 berkontribusi positif terhadap output dan memiliki efisiensi yang cukup baik
Berdasarkan hasil analisis yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa faktor produksi F1 dan F3 memiliki kontribusi yang signifikan terhadap output. Ini berarti peningkatan input pada faktor produksi F1 dan F3 secara proporsional meningkatkan output yang dihasilkan.Sementara itu, faktor produksi F2 memberikan kontribusi yang ekonomis walaupun dengan nilai input yang rendah. Ini mengindikasikan bahwa faktor produksi F2 memiliki tingkat efisiensi yang tinggi atau tidak memerlukan input yang signifikan untuk menghasilkan output yang lebih besar. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya teknologi informasi atau perangkat keras khusus yang terkait dengan F2.
Faktor produksi dan kontribusinya terhadap output dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti metode produksi, teknologi, sumber daya manusia, dan banyak lagi. Dengan demikian diterapkannya analisis ini untuk memahami secara menyeluruh kontribusi masing-masing faktor produksi terhadap output.
Referensi :
Fatimah Zahra. 2022. " Analisis Input Output". https://youtu.be/JAb6pLr8qm0. Diakses 12 Juni 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H