Mohon tunggu...
Aulia Apriliani Danisa
Aulia Apriliani Danisa Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi S1 Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jajanan Kaki Lima yang Enak, Sehat atau Tidak untuk Tubuh Anda?

5 Juli 2024   00:38 Diperbarui: 5 Juli 2024   00:42 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar by Aulia Apriliani Danisa

Jajanan kaki lima yang enak memang menggoda selera, namun apakah sehat untuk tubuh Anda? - Jajanan kaki lima adalah makanan dan minuman yang dijual oleh pedagang di tempat umum seperti pinggir jalan, pasar, atau area keramaian lainnya. Biasanya dijual dari gerobak, kios kecil, atau warung sederhana. Jajanan kaki lima menawarkan beragam pilihan kuliner yang umumnya terjangkau dan praktis untuk dinikmati.

Salah satu daya tarik dari jajanan kaki lima adalah harganya yang relatif murah, sehingga bisa dijangkau oleh berbagai kalangan masyarakat. Selain itu, jajanan kaki lima mudah ditemukan dan di akses oleh banyak orang karena dijual di tempat-tempat yang strategis dan sering dilalui banyak orang. Jajanan kaki lima mencakup berbagai makanan ringan, makanan berat dan minuman segar. Makanan yang disajikan nya pun dengan cara yang praktis dan cepat, sehingga sangat cocok untuk anda yang ingin membawa bekal. 

Faktor Kesehatan dari Jajanan Kaki Lima 

  • Kebersihan: Makanan yang disiapkan dalam kondisi higienis cenderung lebih aman untuk dikonsumsi. Sebaliknya, makanan yang disiapkan dalam kondisi yang tidak bersih dapat terkontaminasi bakteri atau virus.
  • Kandungan Gizi: Banyak jajanan kaki lima yang tinggi lemak, gula, dan garam, yang jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti obesitas, diabetes dan tekanan darah tinggi. Namun, ada juga jajanan yang menggunakan bahan-bahan yang lebih sehat seperti sayuran segar dan sumber protein berkualitas.
  • Cara Pengolahan: Makanan yang digoreng dalam minyak yang digunakan berulang kali bisa mengandung zat-zat berbahaya seperti akrilamida. Sebaliknya, makanan yang dikukus atau dipanggang cenderung lebih sehat.
  • Porsi dan Frekuensi Konsumsi: Mengonsumsi jajanan kaki lima sesekali dalam porsi yang wajar biasanya tidak menimbulkan masalah kesehatan. Namun, konsumsi yang berlebihan bisa berdampak negatif pada kesehatan.
  • Bahan Tambahan: Beberapa jajanan kaki lima mungkin mengandung bahan tambahan seperti pewarna dan pengawet buatan, yang dapat menimbulkan risiko kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dalam jangka waktu lama.

Alasan Pedagang memilih Berjualan di Pinggir Jalan

1. Biaya Rendah: Berjualan di kaki lima membutuhkan modal yang lebih rendah dibandingkan menyewa atau membeli tempat di dalam gedung atau di ruko. Pedagang hanya perlu gerobak atau kios kecil, sehingga lebih terjangkau.

2. Fleksibilitas Lokasi: Pedagang kaki lima bisa berpindah-pindah lokasi untuk mencari tempat yang lebih strategis atau ramai pembeli, sehingga peluang untuk mendapatkan keuntungan bisa lebih besar. 

3. Target Pasar yang Luas: Berjualan di tempat umum memungkinkan pedagang menjangkau lebih banyak orang dari berbagai kalangan, termasuk pejalan kaki, pekerja dan pelajar.

4. Kedekatan dengan pembeli: Jajanan kaki lima sering kali berada di lokasi yang mudah diakses oleh pembeli, seperti dekat sekolah, kantor atau pusat perbelanjaan, sehingga lebih mudah menarik pembeli.

5. Waktu Operasional Fleksibel: Pedagang kaki lima dapat menentukan sendiri jam operasional mereka, menyesuaikan dengan waktu-waktu ramai atau saat permintaan tinggi.

6. Kreativitas dan Inovasi: Pedagang kaki lima memiliki kebebasan untuk mencoba berbagai menu dan inovasi tanpa perlu khawatur dengan biaya besar. Mereka dapat dengan cepat menyesuaikan tawaran mereka berdasarkan umpan balik pembeli.

7. Tradisi dan Budaya: Di banyak tempat, berjualan di kaki lima merupakan bagian dari tradisi dan budaya lokal. Pedagang melanjutkan usaha keluarga atau mengikuti jejak komunitas mereka dalam berjualan di tempat-tempat umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun