Mohon tunggu...
Aulia Anggraini
Aulia Anggraini Mohon Tunggu... Model - IR STUDENT

Targib Tarhib :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Karakteristik Diplomasi Islam

27 Oktober 2019   23:45 Diperbarui: 28 Oktober 2019   00:09 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandangan Ajaran Islam Terhadap Konflik dan Diplomasi

Sejarah dunia banyak diwarnai dengan peperangan dan konflik perebutan wilayah, begitu pula dengan sejarah islam yang diwarnai dengan dengan perang. Pandangan islam tentang perang tentu sangat berbeda dengan pandangan kaum realisme, karena sebagaimana yang telah tertera dalam Al-Qur'an dan hadist yang menjadi landasan kaum muslim, dalam islam perang hanya diperbolehkan jika dalam situasi yang sangat terpaksa, atau adanya segala bentuk kegiatan yang menghambat perkembangan islam, baik dalam bentuk teror, intimidasi, dan untuk bertahan serta membela diri. Ali Wahbah berpandapat bahwa orang-orang kehendaki untuk diperangi dalam islam terbagi menjadi tiga golongan yaitu, yang pertama adalah orang-orang musyrik yang memerangai kaum muslim terlebih dahulu, yang kedua pihak yang membatalkan perjanjian secara sepihak, dan yang terakhir musuh-musuh yang melakukan persekutuan untuk menghancurkan umat islam.

Berbicara tentang hubungan diplomatik, ajaran islam sangat menjunjung tinggi kerjasama untuk mencapai suatu perdamaian, karena islam turun sebagai rahmatan lil alamin. Sistem perang dalam islam adalah tindakan untuk bertahan yang lebih dikenal dengan tindakan defensif bukan ofensif, diplomasi yang dilakukan semasa Rasulullah semata mata hanya untuk mecapai perdamian secara inplisit mengandung unsur dakwah dalam pelaksanaannya.

Sikap non-agresi dalam prinsip islam adalah wujud dari tindakan umat muslim untuk menahan diri dalam menggunakan kekuatan dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Misi dari diplomasi islam adalah abditrasi, yaitu satu bentuk pengendalian konflik-konflik yang dilakukan dengan cara mempertemukan kedua belah pihak yang berkonflik dan adanya pihak ketiga sebagai penengah antara pihak pertama dan pihak kedua, adapun peran pihak ketiga sebagai sebagai wasit atau hakim yang independen dan tidak memihak pada siapapun yang berkonflik. Hubungan internasional dalam islam pada hakekatnya bertumpu pada perdamaian abadi, meskipun dalam pratek terjadi penggungaan kekuatan dalam skala tertentu, bagi umat muslim pengguanan kekuata dalam hubungan internasional hanyalah sebagai alat untuk mempertahankan diri dari serangan musuh dan menyempurnakan dakwah islam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun