3.Tekanan Psikologis
Sayangnya, bagi kreator digital dan tokoh masyarakat, sebagian besar materi yang dibutuhkan oleh pelaku penyalahgunaan Deepfake  sudah tersedia secara luas melalui podcast, video, foto, buku, atau artikel. Penelitian tentang penyalahgunaan Deepfake dan pencurian identitas menunjukkan bahwa penggunaan Deepfake tanpa izin dapat memicu rasa cemas, stres, serta perasaan dilanggar dan tidak berdaya.
4. Penipuan  dan kejahatan
Khusus kasus penipuan sangat banyak terjadi terutama pada Deepfake yang mana juga merugikan korban dengan berbagai cara seperti menggunakan video atau foto  palsu  dan menggunakan identitas orang lain dengan cara melakukan perasan dan pengancaman
Contoh Kasus Penyalahgunaan Deepfake
Contoh deepfake video adalah Video dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, yang muncul di media sosial pada Maret 2022. Dalam video tersebut, Zelensky tampak menyerukan kepada pasukan bersenjatanya untuk menyerah. Video ini dibuat dengan memanipulasi video asli Zelensky dan menambahkan audio palsu yang membuatnya tampak seperti dia benar-benar mengatakan hal tersebut. Zelensky dengan cepat menanggapi deepfake ini dengan memposting pesan aslinya di Telegram untuk menunjukkan bahwa video tersebut adalah palsu.
Upaya Pencegahaan Penyalahgunaan Deepfake di Media Sosial
Terdapat berbagai upaya penanganan penyalahgunaan deepfake di media sosial agar tidak menimbulkan dampak negatif maupun agar tidak terjadinya penyebaran konten palsu yang lebih meluas, sebagai berikut:
1.Upaya Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Tentang Pentingnya Literasi Digital
Meningkatkan kesadaran publik dan konsumsi media yang bertanggung jawab juga merupakan kunci penting untuk mengurangi risiko Deepfake. Inisiatif literasi media bertujuan untuk mendidik publik tentang cara mengidentifikasi dan mengevaluasi konten digital, mencari sumber yang dapat diandalkan, dan melakukan verifikasi fakta, sehingga mengurangi kemungkinan mereka terkena dampak informasi palsu. Dalam hal ini, platform media digital harus bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi fakta, menandai konten Deepfake, mendorong pengguna untuk memilih konten yang telah diverifikasi oleh platform, dan secara aktif melaporkan media yang mencurigakan untuk mencegah penyebaran konten Deepfake.
2. Upaya Platfrom Media Sosial untuk Mendeteksi Konten Palsu