Mohon tunggu...
Aulia Amanda
Aulia Amanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya senang mencoba hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Pengaruh Media Sosial terhadap Popularitas Thrifting di Kalangan Remaja

16 Oktober 2024   00:30 Diperbarui: 16 Oktober 2024   00:51 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata thrifting tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita. Thrifting telah menjadi lebih dari sekadar tren, thrifting telah berkembang dan menjadi gaya hidup bagi banyak orang,  terutama untuk remaja. Thrifting diartikan sebagai praktik membeli barang-barang bekas dengan harga yang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan membeli baru. Thrifting seringkali dihubungkan dengan pencarian barang unik, vintage atau bahkan barang bermerek. Selain menawarkan kesempatan dalam menemukan barang-barang unik dan bersejarah, thrifting juga memberikan pengalaman berbelanja yang penuh petualangan melalui penjelajahan dari setiap sudut toko barang bekas, pasar loak dan toko amal.

Seiring dengan perkembangan zaman di era 5.0, integrasi teknologi digital sangat berpengaruh dalam kehidupan, salah satunya di bidang fashion. Melalui media sosial seperti Instagram dan TikTok telah memfasilitasi penjualan barang thrift secara online untuk menjangkau pembeli di seluruh dunia. Dengan hal ini, memungkinkan pengguna untuk menciptakan suatu komunitas di mana setiap orang dapat berbagi tips mengenai inspirasi gaya dan berbagi penemuan thrift terbaik serta memperkenalkan thrift kepada khalayak luas dalam mendorong popularitas dan permintaan akan barang tersebut. Thrift juga dapat meningkatkan kesadaran akan keberlanjutan dan pentingnya fashion yang ramah lingkungan. Banyak influencer dan content creator yang mempromosikan thrift sebagai pilihan stylish generasi muda yang ingin tampil tanpa merusak lingkungan. Hal tersebut tentunya akan mendorong lebih banyak orang untuk terlibat di dalamnya.

Media sosial telah memainkan peran penting dalam meningkatkan popularitas thrifting di kalangan remaja. Platform seperti Instagram dan TikTok telah memperkenalkan thrifting sebagai alternatif gaya hidup ekonomis dan berkelanjutan. Tren viral dan konten dari influencer memotivasi remaja untuk mengekspresikan diri. Dengan demikian media sosial tidak hanya mengubah cara orang berbelanja, tetapi juga membentuk pandangan baru terhadap konsumsi fashion remaja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun