Mohon tunggu...
Aulia Rahadatul Aisy
Aulia Rahadatul Aisy Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya Ais sebagai pelajar kelas 12 SMK Telkom Purwokerto dengan mengambil jurusan PPLG. Saya menyukai musik dan juga menari. Saat ini Saya sedang PKL di CV. Rumah Mesin Yogyakarta dengan mengambil SEO.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Sukses Budidaya Ikan Nila di Kolam Terpal, Solusi untuk Pemula

29 Agustus 2024   09:11 Diperbarui: 29 Agustus 2024   09:19 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
youtube.com/Hasil Daya

Budidaya Ikan Nila di Kolam Terpal - Budidaya ikan nila telah menjadi salah satu pilihan usaha yang menarik bagi banyak orang, terutama di daerah dengan lahan terbatas. Dengan permintaan yang terus meningkat di pasaran, ikan nila menjadi komoditas yang sangat menjanjikan baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. 

Salah satu metode budidaya yang populer adalah kolam terpal, yang menawarkan berbagai kemudahan dan fleksibilitas. Kolam terpal tidak hanya memungkinkan kita memanfaatkan lahan yang lebih kecil, tetapi juga memberikan kontrol yang lebih besar terhadap kondisi lingkungan pertumbuhan ikan, seperti suhu dan kualitas air. 

Metode kolam terpal menjadi solusi yang praktis dan ekonomis, terutama bagi peternak pemula yang ingin mencoba usaha budidaya ikan tanpa risiko besar. Terpal yang digunakan dalam metode ini dapat dengan mudah dipasang dan dilepas sesuai kebutuhan, menjadikannya pilihan yang fleksibel dan efisien. 

Dengan biaya awal yang relatif rendah dan proses yang sederhana, budidaya ikan nila di kolam terpal bisa menjadi langkah awal yang ideal bagi kita yang ingin terjun ke dunia agribisnis perikanan.

Persiapan Lokasi dan Kolam Terpal

1. Pemilihan Lokasi

Langkah pertama dalam budidaya ikan nila adalah memilih lokasi yang tepat untuk kolam terpal kita. Pilihlah area yang memiliki akses mudah untuk pengisian dan pembuangan air. 

Lokasi harus mendapatkan sinar matahari yang cukup, namun hindari area yang terlalu panas atau sering terkena banjir. Pastikan juga area tersebut memiliki sistem drainase yang baik untuk menghindari genangan air yang bisa menyebabkan masalah.

2. Pemasangan Kolam Terpal

  • Bersihkan Area: Sebelum memasang kolam terpal, bersihkan area yang akan digunakan dari batu, akar, dan debris lainnya. Area yang bersih akan memudahkan pemasangan terpal dan mengurangi risiko kerusakan pada terpal.
  • Pembuatan Kolam: Buat bentuk kolam sesuai dengan ukuran terpal yang akan digunakan. Kolam dapat dibuat dalam bentuk persegi panjang atau bulat, sesuai dengan kebutuhan. Pastikan dasar kolam rata dan bebas dari benda tajam untuk menghindari kerusakan pada terpal.
  • Pemasangan Terpal: Letakkan terpal di dasar kolam dengan hati-hati, pastikan terpal menutupi seluruh bagian kolam. Rapikan tepi terpal dan beri penahan seperti batu atau tanah untuk menjaga agar terpal tetap pada posisinya dan tidak mudah tergeser.

Pengisian Air dan Pengaturan Kualitas Air

1. Pengisian Air

Setelah terpal terpasang dengan baik, langkah selanjutnya adalah mengisi kolam dengan air bersih. Isi kolam hingga mencapai kedalaman yang diinginkan. Kedalaman ideal untuk kolam ikan nila adalah sekitar 1,5 hingga 2 meter. Pengisian air harus dilakukan secara perlahan untuk menghindari kerusakan pada terpal.

2. Pengaturan Kualitas Air

  • pH Air: Kualitas air sangat penting untuk kesehatan ikan. Cek pH air menggunakan alat ukur pH. Ikan nila biasanya tumbuh dengan baik pada pH 6,5 hingga 8,5. Jika pH air tidak sesuai, kita dapat menyesuaikannya dengan menggunakan bahan pH adjuster yang tersedia di pasaran.
  • Oksigen Terlarut: Ikan nila membutuhkan kadar oksigen yang cukup untuk pertumbuhan yang optimal. Gunakan aerator atau mesin aerasi untuk memastikan kandungan oksigen dalam air tetap tinggi. Mesin aerasi juga membantu menjaga sirkulasi air di kolam.
  • Suhu Air: Suhu air yang ideal untuk ikan nila adalah antara 25 hingga 30 derajat Celsius. Gunakan termometer air untuk memantau suhu dan pastikan suhu tetap stabil. Jika suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah, ikan bisa mengalami stres atau gangguan kesehatan.
  • Ammonia dan Nitrit: Pastikan kadar ammonia dan nitrit dalam air tetap rendah. Kadar ammonia dan nitrit yang tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan pada ikan. Gunakan filter air jika diperlukan untuk menjaga kualitas air.

Pemilihan dan Penanaman Benih Ikan Nila

haditerpalmurah.com
haditerpalmurah.com

1. Pemilihan Benih Ikan

Pilih benih ikan nila yang sehat dan memiliki ukuran yang seragam. Benih yang sehat biasanya memiliki gerakan aktif dan warna tubuh yang cerah. Hindari benih yang terlihat lesu, memiliki bercak-bercak putih, atau menunjukkan tanda-tanda penyakit.

2. Penanaman Benih

  • Adaptasi: Sebelum memasukkan benih ke dalam kolam, aklimatisasikan benih dengan cara menaruh kantong benih di dalam kolam selama 15-30 menit untuk menyesuaikan suhu. Proses ini membantu mengurangi stres pada ikan saat dipindahkan ke lingkungan baru.
  • Pelepasan Benih: Setelah proses aklimatisasi selesai, lepaskan benih ikan secara perlahan ke dalam kolam. Pastikan untuk menyebarkan benih di seluruh area kolam agar ikan tidak berkumpul di satu tempat yang bisa menyebabkan kekacauan.

Pemberian Pakan dan Perawatan

1. Pemberian Pakan

  • Jenis Pakan: Berikan pakan ikan yang berkualitas tinggi, mengandung nutrisi lengkap untuk mendukung pertumbuhan optimal. Pakan pellet dengan ukuran yang sesuai dengan umur ikan adalah pilihan yang baik. Pakan harus mengandung protein, lemak, dan vitamin yang cukup.
  • Frekuensi Pakan: Pakan ikan dua hingga tiga kali sehari. Berikan pakan secukupnya untuk memastikan ikan mendapatkan asupan yang cukup tanpa menyebabkan pencemaran air. Hindari memberi pakan berlebihan yang dapat menyebabkan sisa pakan mengendap di dasar kolam.

2. Perawatan Rutin

  1. Pembersihan Kolam: Bersihkan kolam secara rutin untuk menghindari penumpukan kotoran dan sisa pakan. Ganti sebagian air jika diperlukan untuk menjaga kualitas air tetap baik. Pembersihan kolam juga membantu mengurangi risiko penyakit.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
    Lihat Entrepreneur Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun