Dinasti bani Umayyah merupakan pemerintahan kaum Muslimin yang berkembang setelah masa Khulafa al-Rasyidin yang dimulai pada tahun 41 H/661 M. Pada masa Bani Umayyah berkuasa, harus diakui banyak sekali keberhasilan yang telah dicapai oleh umat muslim, jika dapat diklasifikan maka yang paling utama dapat dilihat dari 2 aspek, wilayah kekuasaan dan perpolitikan dan perkembangan keilmuan. Strategi diplomasi yang dilakukan dalam perluasan Islam adalah melalui politik ekspansi (perluasan wilayah).
Serangkaian penaklukan tahap awal dilator belakangi sejumlah migrasi kesukuan dan pengerahan kekuatan Arab yang berpusat di beberap pangkalan militer. Penaklukan baru pada tahap berikutnya berlatar belakangi ambisi kerajaan dan melibatkan sejumlah penyerangan terhadap wilayah-wilayah terpencil yang dilaksanakan oleh sejumlah kekuatan tambahan non-Arab. Maka perang yang terjadi berikutnya bukanlah perang ekspansi kesukuan, melainkan perang kerajaan yang berjuang meraih dominasi dunia. Perluasan daerah dan penaklukan-penaklukan itu barulah dapat dilakukan jika sudah ada stabilitas di dalam negeri. Tidak lupa dengan peran khalifah yang mengatur dan memberi komando kepada para pasukan nya.
Dinasti bani Umayyah juga menjalin hubungan dengan daerah-daerah tetangga dan daerah penaklukan nya dengan penyebaran ilmu pengetahuan atau ilmu pendidikan islam. Secara essensial pendidikan Islam pada masa dinasti umayyah berjalan secara alamiyah. walaupun sistemnya masih sama seperti pada masa Nabi dan Khulafaur Rasyidin. Pada masa ini pola pendidikan telah berkembang, sehingga peradaban Islam sudah bersifat internasional yang meliputi tiga Benua, yaitu sebagian Eropa, sebagian Afrika dan sebagian besar Asia yang kesemuanya itu di persatukan dengan bahasa Arab sebagai bahasa resmi negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H