Kebakaran hebat terjadi di Depo milik PT PERTAMINAÂ (Persero) di Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat malam (03/03/2023) sekitar pukul 20.11 WIB. Selain menghanguskan sejumlah bangunan, kebakaran ini juga menyebabkan 17 orang meninggal dunia, lebih dari 50 orang luka-luka, dan ratusan orang lainnya mengungsi.
"Kita sudah koordinasi dengan Pelindo, itu lahannya akan siap dibangun akhir 2024," kata Erick usai bertemu pimpinan Pertamina, Senin (06/03) sore.
Erick menambahkan, pembangunan depo baru di lahan Pelindo itu membutuhkan waktu antara dua dan 2,5 tahun.
Dengan demikian, sambungnya, keberadaan depo baru itu masih dibutuhkan waktu sekitar 3,5 tahun.
Sementara itu, polisi menduga penyebab kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Koja, Jakarta Utara, pada Jumat (03/03) berhubungan dengan gangguan teknis saat pengisian ulang bahan bakar pada Jumat malam.
Lebih lanjut Erick mengatakan, pihaknya meminta dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat untuk pembuatan buffer zone atau wilayah aman di sekitar kilang-kilang minyak Pertamina.
"Karena ini untuk perlindungan bagi masyarakat," ujarnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 1.085 jiwa mengungsi di beberapa tempat akibat kebakaran. Jumlah tersebut berdasarkan data yang dipublikasikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada Sabtu dini hari, dan diulangi oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin ketika berkunjung ke lokasi.
Dengan terjadinya kebakaran ini seharusnya pihak pertamina lebih memperhatikan kondisi lingkungan sekitar serta aware tentang kondisi mesin di dalamnya karena kebakaran ini juga disebabkan oleh mesin yang trouble, berdasarkan fakta dari yang di dapatkan banyaknya pemukiman warga di lingkungan sekitar juga menyebabkan lebih besarnya kebakaran terjadi, jika pertamina membangun depo jauh dari pemukiman warga besar kemungkinan untuk tidak banyak jatuhnya korban jiwa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H