Mohon tunggu...
Aulia Nur Shadrina
Aulia Nur Shadrina Mohon Tunggu... Tutor - currently trying her best!

Penulis yang keseringan ga nulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

You Have Become The Very Thing You Swore to Destroy

16 Januari 2024   17:41 Diperbarui: 16 Januari 2024   19:27 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Star Wars III: Revenge of The Sith

Manusia itu dinamis.

Meskipun ada beberapa individu yang dapat memberikan keputusan beberapa menit saja ketika disodorkan oleh 2 pilihan, kita tidak bisa menyangkal, bahwa kita semua memiliki moment di mana kita adalah mahkluk yang sangat 'plinplan'.

Sebagai contoh, hubungan antara satu sama lain.

Teman yang begitu akrab, dengan chat yang dikrimkan tiap hari-nya, kirim pap kegiatan sehari-hari, dan janjian setiap minggu di cafe beken. Pertemanan se-erat itu saja, ketika sudah lulus, dapat berubah menjadi hubungan yang mana mereka hanya akan menjadi sekedar penonton konten media sosial satu sama lain saja. Penonton tanpa interaksi, tidak ada pemberian komentar dengan nada bercanda, atau menanyakan "Kapan nih, kita hangout lagi?" karena memang, sudah sibuk dengan dunia masing-masing.

Jalan sudah tidak sama. 

Hubungan tersebut, terlihat sayang untuk tidak dilanjutkan. Tapi yah, begitulah hidup. Masih bagus jika suatu hubungan tersebut berakhir dengan baik, tidak diakhiri dengan pertengkaran, atau saling block. Bagaimana dengan hubungan yang awalnya dimulai dengan janji manis, rencana menikah, rencana siapa yang mengurusi buah hati jika mereka berdua bekerja, yang kemudian berakhir karena adanya orang ketiga? Yang sengaja satu pihak izinkan masuk ke dalam hubungan tersebut, karena keegoisan satu pihak yang bersangkutan?

Begitulah manusia. Jika dirasa seorang teman sudah 'memiliki jalan yang berbeda dengan saya' maka, mereka akan menjalani hidup yang lain, dengan rutinitas yang lain dan teman yang baru. Jika seseorang yang sudah berkomitmen dengan orang lain, melihat adanya calon pasangan yang lebih baik, diam-diam ia akan berkhianat dan menjadi pemantik api munculnya kehancuran hubungan yang telah ia bangun bertahun-tahun.

Manusia begitu mudah dalam membalikkan hati, mau itu karena situasi dan kondisi, atau karena pengaruh orang lain.

Hal ini bahkan kita anggap Sebagai suatu hal yang wajar. Namun, alasan saya disini menulis artikel ini, adalah karena saya memiliki sebuah ketakutan, atau keresahan.

Seorang Komika, Raditya Dika, pernah mengatakan bahwa karyanya bersumber dari segala keresahan dari hidupnya. [1]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun