Mohon tunggu...
Aulia Manaf
Aulia Manaf Mohon Tunggu... -

Terlahir di Pasuruan. Seorang pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Catatan Hati Seorang Penonton (The Dandees menjadi The Comment)

10 Agustus 2014   04:39 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:56 1424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1407593606877101376

Saya pernah membaca sebuah tulisan (entah siapa) , "Kalau saya tidak punya selera humor, mungkin saya sudah mati bunuh diri melihat situasi negeri ini".

Sebegitu pentingnya sebuah humor untuk menghadapi sebuah situasi yang tak menentu. Lebih tepatnya situasi yang tidak menarik. Sebuah situasi yang membawa kita pada keadaan tertekan (depresi). Masalah apapun, bisa membuat orang yang lemah menjadi stress dan yang paling parah punya keinginan mengakhiri hidup. Padahal ujian akan terus menerjang setiap manusia sampai ajal menjemput.

Maka, dengan alasan itulah sebuah stasiun TV swasta NET memberikan program-program untuk membuat penonton tersenyum bahkan tertawa terpingkal-pingkal. Mulai Ini Talk Show, Sarah Sechan, Tetangga Masa Gitu, Keluarga Masa Kini, sampai The Comment bahkan yang paling baru adalah Srimulat Night Live. Saya pikir hanya televisi ini yang program-program humornya berkualitas.Talk Shownya memberikan wacana dengan cara fun dan inspiratif.

Nggak ketinggalan salah satu favorit adalah The Comment yang awalnya adalah adopsi program dari Prambors Radio yang digawangi sama Dimas Danang dan Imam Darto. Duo gokil yang punya ciri khas mengomentari apa pun yang sedang dibahasnya. Awalnya saya sering mendengarkan program "The Dandees" (Mas Darto Five). Isinya 5 hal seru tentang apa saja dibahas habis-habisan dan tentunya ada joke plesetan yang garing tapi bikin tertawa yang mendengar. Misalnya membahas penyanyi Mariah Carey. "Mariah Carey itu Bro, Maria yang sedang gak ada duit!" .

Beruntung juga masih sering mendengarkan mereka di sore hari. Bisa lebih cerdas dalam mengomentari sesuatu, nggak selalu buruk sangka sama orang lain dan otak selalu aktif ikut berpikir. Yang pada tahap berikutnya bisa membuat kita lebih kreatif dan produktif. Semoga.

Meskipun The Comment sedikit beda dengan The Dandees, tapi audio visualnya memang nendang banget. Ada perbedaan yang mencolok antara audio saja dan visual. Tentu yang harus menonjol adalah penayangan video yang berkualitas dan layak untuk dikomentari.

Harapannya, kita para penonton menjadi semakin cerdas menanggapi semua tayangan (baik berita atau gosip)  yang ada di stasiun TV . Bisa memilah dan memilih mana tayangan berkualitas dan mana tayangan sampah. Yuk, mengasah selera humor kita, supaya lebih mudah menghadapi semua onak dan masalah yang muncul . Lebih jernih dan bijak mencari jalan keluar dari problem apa pun.

Tayangan itu Bro, yang sering dimainin anak-anak di lapangan. Sambil ditarik-tarik benangnya! :D

[caption id="attachment_337390" align="alignnone" width="300" caption="Dari The Dandees ke The Comment"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun