Mohon tunggu...
Aulia Manaf
Aulia Manaf Mohon Tunggu... -

Terlahir di Pasuruan. Seorang pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Review : Perempuan Bernama Arjuna (3)

16 Juli 2015   09:02 Diperbarui: 16 Juli 2015   09:02 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul               : Perempuan Bernama Arjuna (3)  Javanologi Dalam Fiksi

Penulis             : Remy Sylado

Peberbit           : Nuansa Cendekia, 2015

Tebal               : 308  halaman; 14x20 cm

ISBN               : 978-602-350-006-2

 

                                                  Javanologi Dalam Fiksi

Oleh : Aulia Manaf

Menceritakan tentang budaya (khususnya Jawa) memang tidak harus dengan bahasa yang sok njelimet dan kaku. Karena bahasa Jawa sangat lengkap dengan dimensi tingkatan-tingkatan yang luar biasa beragam. Bahkan tidak ada bahasa yang seberagam bahasa Jawa di dunia ini . Entah berapa banyak buku yang dilahap oleh sang maestro ini , sehingga bias melahirkan sebuah Javanologi (buku yang ke tiga)..

Rangkaian pengetahuan seputar budaya Jawa, ramalan, budi pekerti dan cakupan filsafat, terangkaum dalam dialog yang hangat dan cerdas. Seolah kita menyaksikan , menyimak dialog yang mendamaikan. Arjuna, sosok perempuan yang haus ilmu ini penasaran luar biasa (bersama suaminya Van Damme sang profesor Teologi). Banyak hal baru yang terkadang lepas dari perhatian kaum awam, terangkat dengan baik dan bijak dalam buku ini . Bertemu dengan sosok yang cerdas dan tidak sok tahu , memang membuat hati gundah menjadi hilang. Hati yang berat menjadi ringan melangkah. Begitu juga ketika Arjuna bertemu dengan sosok Joko Darmono (plesetan dari penyair terkenal Sapardi Joko Damono), seniman yang top luar biasa. Seperti orang yang haus dan diberikan minum . Menjadi satu penyegaran untuk kepuasan Arjuna.

Pengetahuan demi  pengetahuan mengalir dengan jernih. Dialog beberapa orang cerdas membuat kita terus merasa bodoh. Sebagai orang Jawa, membuat saya lebih bangga menjadi orang Jawa. Falsafat keris, wayang, aksara Jawa, tembang-tembang Jawa, semua terangkai indah menyentuh hati.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun