Mohon tunggu...
Aulia Manaf
Aulia Manaf Mohon Tunggu... -

Terlahir di Pasuruan. Seorang pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Review Buku : Manajemen Krisis Transportasi , Gawat Darurat Transportasi di Indonesia

18 Maret 2015   09:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:29 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1426646899158553693

Judul Buku :    Manajemen Krisis Transportasi - Akibat bencana alam, Unjuk rasa, Musim angkutan khusus, dan kecelakaan transportasi

Penulis       : Haryo Satmiko, ATD, S.Sos, M.Pd.

Penerbit    : Nuansa Cendekia

Tahun          : Nopember , 2014

Tebal Buku : 164 halaman

ISBN            : 978-602-7768-90-1

Saya masih ingat , dalam satu Program Ini Talk Show di sebuah stasiun televisi swasta beberapa bulan lalu, Ade Juwita (selebritis tahun 90-an) yang terkenal sebagai artis komedi, sudah tidak mau lagi tinggal di Jakarta sejak beberapa tahun yang lalu. Alasannya karena Jakarta sudah tidak nyaman. Minta ampun macetnya. Di usianya yang tidak muda lagi, dia ingin hidup tenang, kembali ke Sorong-tempat kelahirannya. Dan semakin ke sini, kota-kota yang  sebelumnya tidak macet, malah ikut-ikutan Pamer Paha (Padat Merayap tanPa Harapan alias macet total).

Kemacetan , memang menjadi satu masalah yang menghambat produktivitas dan bisa mengakibatkan kondisi emosi yang tidak diinginkan. Tidak bisa dipungkiri bahwa Indonesia mengalami gawat darurat permasalahan transportasi . Semua orang juga tahu bahwa Indonesia adalah Negara yang paling rawan bencana alam di dunia, ini menurut UNISDR (United Nations International Strategy for Disaster Reduction), Badan PBB untuk strategi internasional Pengurangan Resiko Bencana.

Untuk itulah penulis Haryo Satmiko –  seorang pengajar PUSBANG SDM AP (Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan) dan pastinya juga seorang ahli transportasi, menulis sebuah buku untuk Manajemen Krisis Transportasi. Sebuah buku yang lumayan lengkap untuk pengetahuan kita tentang berbagai macam bencana yang mengakibatkan krisis transportasi, mulai banjir, longsor, kebakaran hutan, unjuk rasa (demo buruh, demo mahasiswa) , sampai berbagai masalah tentang angkutan khusus (angkutan lebaran, angkutan haji dan lainnya). Buku ini mirip seperti buku pelajaran sekolah. Rapi dengan gaya tulisan yang resmi dan to the point .Banyak sekali kata-kata asing yang di cetak miring , tapi tetap diberikan penjelasan yang lugas. Ada lima BAB yang menerangkan dengan gamblang tentang berbagai macam masalah transportasi di Indonesia.

Buku ini, diawali beberapa sambutan yang memberikan motivasi dan harapan-harapan untuk kemajuan transportasi kita ke depan. Untuk bisa memanajemen krisis transportasi. Buku yang punya cover perpaduan foto jalan yang penuh dengan mobil dan motor, juga kereta api yang penuh dengan manusia di dalam dan di atas atap kereta, cocok dibaca mulai siswa SMA , guru-guru, juga para pegawai Dinas Perhubungan dan masyarakat yang peduli dengan kondisi transportasi di daerah. Buku tebal 160 halaman ini , juga dilengkapi dengan foto-foto yang menunjang tulisan. Misalnya terdapat foto Pesawat Udara Nirawak (PUNA) , pesawat ringan tanpa awak untuk mengirimkan data dengan format gambar digital secara real time kondisi gunung meletus.

Semua informasi di buku ini tersusun rapi, dan menurut saya masyarakat umum juga bisa memberikan masukan yang positif untuk meminimalkan kemacetan. Harapan saya, akan terwujud hebatnya transportasi umum seperti di luar negeri, secepatnya. Hanya satu yang disayangkan , foto-foto yang terpampang di beberapa halaman hanya hitam putih. Akan lebih menarik kalau foto-fotonya berwarna pastinya.  Sukses untuk manajemen transportasi Indonesia.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun