Mohon tunggu...
Aulia Manaf
Aulia Manaf Mohon Tunggu... -

Terlahir di Pasuruan. Seorang pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tips Menghadapi BBM Naik ala IRT

19 November 2014   02:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:27 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Banyak yang bilang kalau yang paling kena dampak kenaikan BBM adalah keluarga menengah. Bukan keluarga kaya raya, bukan pula rakyat miskin. Tapi keluarga yang kepala keluarganya sebagai karyawan biasa. Gaji belum naik, tapi harga sembako sudah naik duluan. Mau protes juga? Yang ada malah capek sendiri. Mendingan mengakalinya dengan segala cara. Daripada mengeluh, lebih baik menghadapi saja dengan segala konsekuensi dan kreatifitas. Ada beberapa cara yang sudah saya susun. Nggak serius-serius amat sih. Tapi boleh di coba :

1. Berhubungan dengan konsumsi makanan sehari-hari. Misalnya kalau biasanya belanja daging seminggu sekali, bisa dikurangi menjadi dua minggu sekali. Menu sehari-hari? Cukup makanan yang sederhana saja. Tahu, tempe, ikan , telur dan lainnya. Masalah belanjaan yang lain, tetap diusahakan sebulan sekali. Ini untuk menghemat pengeluaran, membeli dengan jumlah banyak sekaligus.

2. Berhubungan dengan pengeluaran wajib yang nggak bisa dikurangi. Misalnya pulsa, listrik, internet, air, kreditan dan lainnya. Jangan salah (tetap diusahakan)  jangan mengurangi jatah sedekah. Mendingan mengurangi jatah makan di luar. Misalnya kalau biasanya ada jatah makan di luar seminggu sekali, bisa dilakukan makan di luar dua minggu sekali.

3. Berhubungan dengan usaha internal . Kalau biasanya suka beli bunga-bunga hias mahal di halaman, mending sekarang berganti membeli bibit sayuran organik. Bisa untuk dikonsumsi sendiri atau bisa dijual.  Ada teman saya yang seorang dokter spesialis kulit saja, nggak sungkan untuk jualan online makanan sehat, minuman sehat tanpa pengawet.  Malah juga jualan es lilin dengan berbagai rasa (tanpa pemanis buatan). Nah, kalau beliau saja mau jualan, masa kita nggak mau usaha untuk memutar uang gaji suami?

4. Berhubungan dengan anak-anak. Punya anak balita? Nggak usah beli mainan yang mahal. Tapi bikin saja dari recycle. Banyak sekali alternatif bikin mainan dari barang bekas karton, botol plastik dan lainnya. Semua ada contoh kalau mau browsing di Google. Nggak usah bingung lagi beli mainan.

5. Berhubungan dengan kedewasaan. Kok bisa? Saya pikir ini yang paling penting dari kenaikan BBM. Hikmah di balik semua yang sudah terjadi. Apaan tuh?

BBM yang naik, hikmahnya kita makin mahir memutar otak untuk berpikir. Itu gunanya otak , bukan? Kita menjadi semakin kreatif. Semoga kita bisa memanfaatkan otak dengan baik (tentu untuk tujuan positif). Tetap berpikir positif bahwa semua ini sudah terjadi dan menjadi bagian dari ketetapanNya. Semoga kita bisa menerima semua ketetapan ini dengan lapang hati. Ikhlas adalah kuncinya. Tetap bekerja dengan baik dan berdoa supaya diberikan kecukupan rezeki.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun