Mohon tunggu...
Aulia Manaf
Aulia Manaf Mohon Tunggu... -

Terlahir di Pasuruan. Seorang pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Review Buku : Gunung Padang - Penelitian Situs Misterius

20 Februari 2015   02:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:52 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul Buku   : Gunung Padang- Penelitian Situs Dan Temuan Menakjubkan

Penulis          : Hermawan Aksan

Penerbit         : Nuansa Cendekia

Tahun           : Januari 2015

Tebal Buku   :284 hal

ISBN               : 978-602-7768-96-3

Buku yang ditulis oleh Hermawan Aksan ini,  membuat saya berdecak kagum pada kebesaran Indonesia jaman dulu. Jaman batu yang begitu misterius. Saya yang selalu mengagumi situs dan peninggalan sejarah saja, sangat tertarik pada situs ini, apalagi para peneliti yang melakukan ekskavasi (penggalian yang betujuan menemukan data arkeologi, red). Buku laporan jurnalistik ini cukup lengkap menceritakan tentang situs Gunung Padang – kabarnya adalah bangunan megatitik terbesar di Asia Tenggara. yang punya puncak ketinggian 4989 meter di atas permukaan laut, di perbatasan dusun Gunung Padang dan Cipanggulaan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur , Jawa Barat. Dengan adanya informasi yang terus update tentang Gunung Padang, harapannya kawasan ini bisa menjadi tempat wisata favorit masa kini dan masa yang akan datang.

Penulis dan beberapa peneliti yang ikut terjun ke situs Gunung Padang ini yang didukung oleh penerbit , berharap buku ini bisa diterima masyarakat sebagai bentuk dokumentasi pengetahuan penting dan alat kelengkapan informasi. Terutama untuk generasi muda yang doyan sama petualangan di gunung.

Buku yang memaparkan berbagai polemik seputar situs misterius ini, diulas secara gamblang dan cerdas. Begitu banyak kontroversi dan petisi yang terjadi . Ada yang setuju dengan proses ekskavasi , ada yang menentang. Penelitian yang dilakukan Tim Katastropik Purba dan Tim terpadu Riset Mandiri menuai kecaman dari berbagai kalangan. Buku ini mencantumkan isi petisi yang ditujukan kepada Presiden SBY (saat itu April 2013) tentang keberatan para peneliti terhadap rencana ekskavasi massal yang bisa merusak situs bersejarah. (hal.122.red) .Dan tentu saja Andi Arief dan Tim Terpadu Riset Mandiri membantah tuduhan bahwa mereka merusak situs Gunung Padang. “Ekskavasi walaupun di luar situs, dilakukan sangat hati-hati dibantu dan disaksikan warga setempat dan Juru Pelihara Gunung Padang. (hal.144.red).

Rahasia Gunung Padang yang berbentuk bukit berundak-undak ini, memang akan terkuak sedikit demi sedikit. Dengan bahasa yang mudah dipahami, buku ini bisa menjadi acuan para peneliti muda untuk menguak misteri Gunung Padang. Penulis bisa menggugah emosi pembaca menjadi penasaran pada situs yang penuh dengan batu berserakan ini. Kondisi alam Gunung Padang yang mempunyai lima teras berundak maha luas ini , dijabarkan dengan detail. Total luasnya sekitar 3132 meter persegi, sehingga dinyatakan sebagai situs megalitikum terluas di Asia Tenggara (hal.31.red).

Lagi, yang menarik dari buku ini adalah banyak sekali pengetahuan baru istilah-istilah arkeologi sebagai wacana tentang sejarah. Dan menurut saya yang paling menarik adalah penjelasan misteri-misteri dan mitos yang menyelimuti Gunung Padang ini. Mulai dari misteri Serba Lima, tempat bersemayam Prabu Siliwangi, tempat melihat perbintangan, sampai misteri harta karun dan misteri piramida yang tersembunyi. Semakin membuat penasaran para petualang.

Buku setebal 280 halaman ini, semakin menarik karena dilengkapi dengan foto-foto yang mendukung tulisan. Tapi sayang, foto yang disajikan hanya hitam putih. Padahal akan lebih eksklusif kalau foto-fotonya berwarna.

Lepas dari kontroversi yang melingkupi Gunung Padang ini, semoga buku ini bisa memberikan wacana kepada masyarakat luas. Terutama untuk para Guru Sejarah.  Harapannya semua pihak baik peneliti, pemerintah dan masyarakat bahu membahu membuka tabir Gunung Padang. Tentu saja dengan berbekal ilmu dan teknik yang benar . Bukan dicampur nafsu manusia petualang yang rakus.

[caption id="attachment_369719" align="alignnone" width="300" caption="Buku Gunung Padang"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun