Mohon tunggu...
Aulia DwiAshianti
Aulia DwiAshianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi rebahan dan check out shopee

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Eco Enzyme, Cairan Serbaguna dari Sampah Organik Rumah Tangga

4 Februari 2023   13:00 Diperbarui: 12 Februari 2023   14:04 4927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wonogiri (6/2/2023) - Mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2023 Desa Pucanganom, Kecamatan Giritontro memanfaatkan sampah organik rumah tangga menjadi eco enzyme yang kaya manfaat.

Sampah telah menjadi permasalahan serius karena jumlahnya yang terus meningkat. Masyarakat di Desa Pucanganom memilih mengurangi timbunan sampah dengan metode pembakaran. Metode pembakaran tersebut banyak dilakukan oleh masyarakat pedesaan karena layanan pengangkutan sampah yang diberikan pemerintah tidak dapat menjangkau area pedesaan. Membakar sampah rumah tangga, plastik, dan kayu yang dicat berbahaya bagi lingkungan, karena bahan-bahan tersebut melepaskan bahan kimia beracun yang mencemari udara. Residu dari pembakaran mencemari tanah dan air tanah, hingga dapat memasuki rantai makanan manusia melalui tanaman dan hewan ternak. Pengelolaan sampah-sampah organik akan sangat membantu dan berdampak positif bagi lingkungan jika setiap rumah tangga dapat memanfaatkan sampah terutama sampah organik secara baik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari sisa bahan organik rumah tangga adalah pembuatan Eco Enzyme.

s-4464655-63e88f2b08a8b523164c6cc2.jpg
s-4464655-63e88f2b08a8b523164c6cc2.jpg
Eco Enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air. Warnanya coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat. Eco Enzyme dapat digunakan sebagai pengganti produk pembersih. Sebagaimana sudah kita ketahui, dengan menggunakan produk pembersih yang dibuat dari bahan kimia, berarti kita juga sedang mencemari air, sungai, dan ekosistem sekitarnya. Sedangkan eco enzyme adalah produk yang dihasilkan dari bahan organik, tanpa bahan kimia, tentu saja ramah lingkungan karena dapat terurai secara alami. Edukasi tentang pemanfaatan sampah organik ini dilakukan mengingat banyaknya sampah rumah tangga seperti sisa sayur dan kulit buah yang belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Sosialisasi pemanfaatan sampah organik ini dilakukan pada Sabtu, 28 Januari 2023 dirumah salah satu warga Dusun Sukoroyom Kulon, Pucanganom, Giritontro.

s-4464651-63e88ec7166b4234644c10b2.jpg
s-4464651-63e88ec7166b4234644c10b2.jpg
Warga sangat antusias dan tertarik untuk belajar  membuat eco enzyme dari sampah organik. Warga juga aktif pada sesi tanya jawab saat kegiatan sosialisasi. Hingga diharapkan, sosialisasi tersebut memberikan dampak positif bagi masyarakat Dusun Sukoroyom Kulon dan sekitarnya.  Masyarakat juga diharapkan agar mampu mengaplikasikan eco enzyme sampah organik tersebut di rumah.

Penulis: Aulia Dwi Ashianti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun