Abstract: Artikel ini membahas tentang bagaimana generasi milenial Indonesia, yang merupakan kelompok pemilih terbesar di negara ini, dapat berperan aktif dalam kampanye pemilu 2024. Artikel ini menggunakan metode studi literatur dan analisis data untuk mengidentifikasi karakteristik, preferensi, dan tantangan generasi milenial dalam berpartisipasi dalam proses demokrasi. Hasil artikel ini menunjukkan bahwa generasi milenial Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan sosial dan politik, namun juga menghadapi berbagai hambatan seperti rendahnya literasi politik, kurangnya keterlibatan sosial, dan pengaruh media sosial yang negatif. Artikel ini merekomendasikan beberapa strategi untuk meningkatkan peran generasi milenial dalam kampanye pemilu 2024, seperti melakukan edukasi politik, membangun jejaring sosial, dan menggunakan media sosial secara kritis dan kreatif.
Kata Kunci: Millennial,Pemilu,Pendidikan Politik
Latar Belakang:Pemilihan umum atau disebut pemilu akan di laksanakan serentak pada tahun 2024 di Indonesia merupakan momentum penting untuk menentukan arah masa depan bangsa. Salah satu kelompok pemilih yang memiliki peran kunci dalam pemilu ini adalah generasi milenial, yaitu mereka yang lahir antara tahun 1981-1996. Menurut data Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), generasi milenial berjumlah sekitar 52 juta jiwa, atau sekitar 25 persen dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) nasional sebesar 204 juta jiwa.Generasi milenial memiliki karakteristik khusus yang membedakan mereka dari generasi sebelumnya. Mereka tumbuh di era digital, akrab dengan teknologi, dan terbuka terhadap isu global. Mereka juga cenderung lebih kritis, kreatif, dan inovatif dalam menyikapi berbagai permasalahan. Namun, di sisi lain, generasi milenial juga dihadapkan dengan tantangan seperti kurangnya pemahaman politik, rendahnya partisipasi pemilu, dan mudahnya terpengaruh oleh informasi palsu atau hoaks.
Oleh karena itu, peran generasi milenial dalam kampanye pemilu 2024 sangat penting untuk diperhatikan. Bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam menyuarakan aspirasi dan kepentingan mereka? Bagaimana mereka dapat memanfaatkan media sosial dan platform daring lainnya untuk mengedukasi dan menginspirasi rekan-rekan sebayanya? Bagaimana mereka dapat memilih calon pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai dan visi mereka? Artikel ini akan membahas beberapa aspek terkait peran generasi milenial Indonesia dalam kampanye pemilu 2024.
Tinjauan Pustaka: Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengkaji fenomena generasi milenial Indonesia dari berbagai perspektif. Salah satu penelitian yang cukup terkenal adalah The Indonesian Millennial Report 2019 yang dilakukan oleh IDN Research Institute. Penelitian ini mengungkapkan beberapa karakteristik generasi milenial Indonesia, antara lain:
- Generasi milenial Indonesia adalah generasi yang optimis, ambisius, kreatif, dan adaptif. Mereka memiliki harapan tinggi terhadap diri sendiri, lingkungan, dan negara.
- Generasi milenial Indonesia adalah generasi yang terkoneksi, terbuka, dan inklusif. Mereka aktif menggunakan media sosial sebagai sarana komunikasi, informasi, hiburan, dan ekspresi diri. Mereka juga cenderung toleran dan menghargai keragaman.
- Generasi milenial Indonesia adalah generasi yang pragmatis, rasional, dan kritis. Mereka tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu sentimental atau emosional. Mereka lebih memilih fakta daripada opini, data daripada asumsi, dan solusi daripada masalah.
Selain itu, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa preferensi generasi milenial Indonesia dalam hal politik, antara lain:
- Generasi milenial Indonesia lebih tertarik pada isu-isu sosial daripada politik. Mereka lebih peduli pada isu-isu seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, kesetaraan gender, hak asasi manusia, dan anti-korupsi.
- Generasi milenial Indonesia lebih memilih pemimpin yang visioner, kompeten, jujur, dan berintegritas. Mereka tidak terlalu memperhatikan latar belakang agama, etnis, atau partai politik dari calon pemimpin.