Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) termasuk bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana yang terdapat dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan KKN ini sebagai unsur pendidikan bagi mahasiswa yang sedang berkuliah serta menjadi syarat kelulusan.Â
Kegiatan KKN dapat dijadikan sarana untuk melatih mahasiswa belajar secara face to face untuk melihat permasalahan pembangunan di tingkat desa/kelurahan masing -- masing beserta mencari solusi akan permasalahan tersebut. Kegiatan KKN adalah pengabdian mahasiswa kepada masyarakat desa dimana mahasiswa akan memberikan inovasi yang baru terhadap pembangunan sesuai kemampuan yang didapatkan dari perkuliahan dengan terjun secara langsung.
Pelaksanaan KKN ini berlangsung mulai tanggal 30 Mei 2022 sampai 18 Juni 2022, dimana setiap mahasiswa didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang membantu dan memberi arahan kepada mahasiswa dalam melaksanakan KKN.
Sebagian besar masyarakat desa Tembarak berjualan tempe, dan sisanya berjualan tahu. Ampas dari tahu ini tidak diolah oleh masyarakat melainkan dijual untuk digunakan pakan ternak, karena harganya yang murah. Dari sinilah saya, Aulia Dean Puspita Sari selaku mahasiswa fakultas hukum Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya berinisiatif untuk memanfaatkan ampas tahu untuk dijadikan bisnis.Â
Terdapatlah satu mitra yang menjual berbagai macam keripik, salah satunya ialah keripik gembus atau menjes yang tidak semua orang tahu bahwa tempe gembus/menjes bisa dijadikan keripik yang empuk dan renyah. Penulis memilih umkm karena umkm saat ini harus bangkit setelah 2 tahun lamanya yang terkena dampak dari pandemi covid-19.
Berdasarkan hal tersebut, disini penulis (Aulia Dean Puspita Sari) menyusun solusi terhadap permasalahan yang terdapat pada mitra KKN khususnya pada Keripik Tempe Dek Nursi serta arahan dari ibu Dosen Pembimbing Lapangan Intan Dzikria, S.Kom., M.IM., Ph.D. selaku dosen fakultas teknik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mengenai kegiatan KKN yang dilakukan selama 12 hari.
Progam kegiatan KKN yang dilakukan ialah dengan memberikan sosialisasi kepada mitra untuk tetap menjaga protokol kesehatan karena saat ini masih pandemi maka dari itu cuci tangan, penggunaan sarung tangan plastik dan masker harus tetap dipatuhi ketika memproduksi agar highenis dan terhindar dari sebaran covid-19.
Untuk progam selanjutnya ialah, edukasi pemasaran dengan media platform yang tersedia saat ini khususnya pada aplikasi shopee serta memberikan ide dalam pengembangan produk dan packagingnya.Â
Aulia Dean Puspita Sari selaku mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya juga mendesign banner untuk ditempatkan pada mitra yang bertuliskan mengenai usaha umkm Keripik Tempe Dek Nursi agar masyarakat mengetahui umkm Keripik Tempe Dek Nursi.Â
Selain itu, adanya packaging yang baru menghindarkan keripik tidak kering atau tidak lembab, serta packaging yang baru diharapkan menarik masyarakat untuk membeli.
#UntagSurabaya #KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia #UntagSurabayaKeren #EcoCampus #KampusKompeten