Indonesia, begitu kita semua menyebut negara yang kaya akan sumber daya dan dikenal sebagai salah satu paru-paru dunia.
Negara yang terbentang garis khatulistiwa didalamnya ini menduduki urutan ke-3 terluas di dunia setelah Brazil dan Kongo dengan hutan tropis dan sumbangan dari hutan hujan (rain forest) Kalimantan dan Papua. Bahkan menurut data yang dilansir oleh Forest Watch Indonesia (FWI) sejumlah 82 hektar daratan di Indonesia masih ditutup oleh hutan.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa hutan Indonesia merupakan salah satu elemen penting yang memiliki pengaruh besar terhadap ekosistem flora dan fauna serta sebagai penyumbang 40% produksi oksigen dunia.
Ditinjau dari kondisi geografis, iklim, dan keadaan tanah, Indonesia memiliki 6 jenis hutan yang memiliki karakteristik dan kekayaan sumberdaya masing-masing, yaitu Hutan Hujan Tropis, Hutan Musim, Hutan Bakau, Hutan Sabana, Hutan Rawa, dan Hutan Stepa.
Hutan Hujan Tropis di Indonesia merupakan rumah dan persembunyian terakhir bagai flora dan fauna yang paling kaya di dunia.
Bagaimana tidak, jenis flora dan fauna dari wilayah Asia, Australia, hingga peralihan keduanya dapat kita temukan disini.
Maka dari itu tidak salah bila Indonesia mendapatkan julukan sebagai Megabiodiversity Country. Meskipun daratan Indonesia hanya mencakup 1,3% daratan bumi, tetapi Indonesia memiliki 10% tumbuhan dunia, 12% mamalia, 16% reptil dan amfibi, serta 17% spesies burung (Collin et al. 1991).
Hutan ini juga terdiri dari lebih kurang 4000 jenis pohon yang tumbuh dari berbagai formasi dan tipe hutan serta ada sekitar 400 jenis pohon yang telah diketahui nilai komersialnya.
Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa hutan di Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya yang luar biasa dan eksistensinya sangat dibutuhkan di dunia.
Keanekaragaman hutan di Indonesia dan kekayaan serta keunikan yang terkandung di dalamnya merupakan sebuah potensi dan anugerah tersendiri untuk bangsa Indonesia.